CEK FAKTA : Parasetamol dan Soda Bisa Menggugurkan Kandungan, Benarkan?

- 2 Februari 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil.*
Ilustrasi Ibu Hamil.* /Pixabay

WARTA SAMBAS- Siapa tak kenal parasetamol? Obat ini kerap dipakai untuk menurunkan demam dan menghilangkan rasa sakit. Namun, selain manfaat tersebut, sebagian orang menganggap parasetamol yang dicampur soda dapat menggugurkan kandungan. Apa iya?

Sebelum membahas lebih lanjut, Anda harus tahu kalau menggugurkan kandungan itu tak melulu berkaitan dengan hal negatif. Dokter bisa saja melakukan aborsi legal ketika ada alasan medis yang mendasari.

Misalnya, ada kondisi cacat yang menyebabkan janin tak berkembang atau akibat penyakit lain yang membahayakan ibu dan janin.

Baca Juga: Bantuan PKH Ibu Hamil Dibagikan Dalam 4 Kali Penyaluran

Sayangnya, karena kurangnya edukasi, beberapa orang justru tidak meminta pertolongan dokter dan melakukan aborsi secara mandiri. Padahal, hal tersebut sangat berbahaya bagi keselamatan ibu.

Salah satu cara yang dilakukan adalah minum parasetamol dicampur soda. Banyak yang berpikir, kombinasi keduanya efektif dalam menghancurkan janin. Benarkah demikian?

Parasetamol Sebenarnya Aman untuk Ibu Hamil, Tapi..

Pada dasarnya, parasetamol merupakan obat yang aman digunakan untuk ibu hamil sejak trimester pertama hingga ketiga.

Namun, obat penurun demam ini menjadi berbahaya bagi ibu hamil bila dikonsumsi melebihi dosis yang dianjurkan.

Baca Juga: Untuk Ibu Hamil, Ini Cara Supaya Anak Lahir dengan Kecerdasan di Atas Rata-rata

Salah satu alasannya adalah karena parasetamol bisa masuk ke janin melalui plasenta secara bebas.

Di sisi lain, sampai saat ini belum ada penelitian medis yang membenarkan parasetamol dicampur soda bisa digunakan sebagai cara menggugurkan kandungan.

Jika ibu hamil mengonsumsi lebih dari 4.000 mg dalam sehari atau lebih dari delapan tablet, tanpa dipasangkan dengan air soda pun, parasetamol sudah dapat membahayakan janin. Lantas, apakah parasetamol bisa untuk menggugurkan kandungan?

Secara garis besar, minum parasetamol yang melebihi dosis dapat menyebabkan gangguan pencernaan. Misalnya, mual, muntah, diare, dan nyeri atau kram perut berlebih.

Melihat dari efek yang ditimbulkan tersebut, kondisi janin mau tak mau ikut terpengaruh. Salah satunya karena ibu berpotensi mengalami dehidrasi berlebihan. Tak menutup kemungkinan, risiko kelahiran prematur atau keguguran akan terjadi.

Baca Juga: Ibu Hamil, Balita dan Lansia Dapat BLT PKH dari Kemensos

Terkait hal tersebut, sebuah penelitian pernah dilakukan Liew Z, dkk dengan melibatkan 1.491 ibu dan anak di Denmark.

Studi mereka menunjukkan bahwa mengonsumsi parasetamol selama trimester pertama kehamilan berkaitan erat dengan rendahnya perhatian dan fungsi eksekutif pada anak-anak yang berusia 5 tahun.

Sejalan dengan penelitian tersebut, Yuelong, dkk dalam Journal of American Medical Association (JAMA) menunjukkan bahwa penggunaan parasetamol saat hamil meningkatkan risiko ADHD dan autisme pada anak.

Namun, bukan berarti parasetamol tidak bisa digunakan, mengingat manfaat obat ini lebih banyak dibandingkan efek sampingnya. Penelitian lanjutan juga perlu dilakukan, mengingat ADHD dan autisme dipengaruhi banyak faktor.

Baca Juga: Pemerintah Berikan BLT PKH kepada Ibu Hamil dan Balita

Uniknya di sini, dari sekian banyak jenis minuman, entah mengapa soda yang dipilih untuk dicampurkan bersama parasetamol. Padahal, sebenarnya air soda justru dapat mengganggu penyerapan obat parasetamol.

Dengan kata lain, dalam kondisi ini, alih-alih menyebabkan keguguran, soda justru menurunkan risiko kematian janin akibat parasetamol!

Di sisi lain, minuman bersoda mengandung beragam zat yang dapat memengaruhi perkembangan janin, terlebih jika kadarnya dikonsumsi berlebihan. Zat-zat tersebut, antara lain berupa gula, asam karbonat, kafein, zat aditif, dan pemanis buatan.

Dalam jumlah yang sedikit, minuman soda dapat mengurangi penyerapan obat parasetamol.

Bila soda dikonsumsi dalam jumlah yang banyak, itu memang bisa meningkatkan risiko gangguan janin karena kandungan kafeinnya.

Baca Juga: BLT PKH Ibu Hamil Dimulai Bulan April 2021

Misalnya saja, berat badan bayi lahir rendah, gangguan perkembangan otak, hingga kelahiran prematur.

Tak cuma memengaruhi janin yang dikandung, minum soda dalam jumlah banyak, apalagi soda berkafein, bisa meningkatkan produksi asam lambung ibu hamil! Alhasil, ibu hamil akan merasakan beberapa gejala, seperti kembung dan mual.

Rasa mual pun kian menjadi-jadi bila Anda meminumnya di trimester pertama. Ya, mual dan muntah memang menjadi keluhan klasik di awal kehamilan.***

 

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x