Meski Baru Putus Cinta, Anda Juga Bisa Bahagia! Begini Caranya

- 9 Februari 2021, 16:58 WIB
Ilustrasi bahagia.
Ilustrasi bahagia. /pexels/JillWellington

WARTA SAMBAS - Merasa sedih yang teramat luar biasa setelah putus cinta, ini yang biasa dirasakan kebanyakan orang. Kondisi ini jangan dibiarkan berlarut, lakukan tips berikut agar anda tetap bisa bahagia meski sedang putus cinta. 

Setiap pasangan yang sedang memadu kasih tentu ingin kisah cintanya berakhir bahagia. Namun, kadang apa yang didamba tak sesuai kenyataan, hingga Anda pun harus merelakannya pergi. Kecewa, marah, dan sakit hati umum dirasakan usai putus cinta. Bahkan, begitunya frustasi sampai seseorang merasa tak berdaya.

Baca Juga: Selain Tampil Menarik, Ikuti Langkah Berikut Ini Masak Mi Instan agar Tak Ganggu Kecerdasan Anak

Jangan biarkan ini berlarut-larut karena bisa bikin stres dan depresi. Lakukan tips ini agar putus cinta tak berujung pada stres, bahkan depresi, agar Anda tetap bahagia.

Berikan waktu pada diri sendiri

Putus cinta dapat memicu serangkaian reaksi emosional maupun fisik yang bisa membuat Anda merasa kesepian, tidak dicintai, dan tak berharga. Untuk akhirnya bisa move on memang tak mudah. Dibanding memaksakan diri, cobalah untuk memberi diri Anda waktu untuk memahami apa yang terjadi.

Jangan pernah melakukan diri Anda mengenai apa yang terjadi, jangan juga mengamuk menyalahkan mantan. Ingat, apa pun yang terjadi, kisah cinta Anda sudah menjadi masa lalu dan tak perlu disesali. Memberi waktu diri untuk bersedih dan merenung boleh, tapi jangan biarkan sampai berlarut-larut.

Waktunya me-time!

Menyendiri membuat Anda akan lebih fokus pada diri, tanpa adanya gangguan dari orang lain. Pikiran pun jadi lebih jernih, lebih fokus dalam berpikir dan menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Selain Tampil Menarik, Ikuti Langkah Berikut Ini Masak Mi Instan agar Tak Ganggu Kecerdasan Anak

Selain itu, salah satu tujuan me-time adalah untuk menghilangkan stres. Lakukanlah hobi atau hal-hal yang Anda sukai. Sebagai bonus, tak hanya stres mereda dan hati senang, risiko terkena berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan jantung bisa berkurang.

Jika mungkin, ambil cuti selama beberapa hari dan pergilah berlibur. Jika tak mungkin, hal-hal sederhana seperti pergi ke spa, pijat, berendam di air hangat dengan garam mandi dengan aromaterapi, atau sekadar menikmati teh hangat juga bisa Anda jadikan me-time.

Menyibukkan diri

Pepatah mengatakan bahwa waktu akan menyembuhkan luka. Jadi, dibandingkan terus-terusan meratapi putusnya hubungan Anda dan pasangan, lebih baik sibukkan diri dengan hal-hal positif.

Baca Juga: Ini 3 Tips Terus Langgeng Bersama Suami Meski Sudah Punya Anak! Ihh... Nomor 3 Bikin Ngak Sabar 'Ngelakuinnya'

Tak harus dengan menimbun diri dengan pekerjaan, tetapi lakukanlah kegiatan yang bisa mengalihkan pikiran dari mantan. Misalnya berkumpul dengan teman-teman yang sempat Anda abaikan, menjadi sukarelawan, piknik, bertemu dengan orang-orang baru, sekolah lagi, ikut kursus, atau apa pun yang tak sempat Anda lakukan sewaktu masih bersama dengan mantan.

Tak usah terburu-buru mencari pengganti

Mungkin sahabat menyarankan Anda untuk cari pacar baru. Namun, baiknya tahan dulu. Menurut studi yang dipublikasikan di jurnal “British Journal of Sociology”, pria cenderung lebih cepat ingin menemukan partner baru atau menikah lagi dibandingkan wanita. Sementara pada wanita, mereka cenderung trauma untuk menikah lagi atau menjalin hubungan baru usai putus cinta.

Baca Juga: Sudah Tidak Cinta Lagi Tapi Ingin Bersama, Mengapa? Berikut Penjelasan dari KAcamata Psikolog

Hal tersebut dikarenakan pria cenderung lebih bergantung secara emosional dengan pasangannya, sehingga dorongan untuk menjalin hubungan baru atau menikah lagi lebih tinggi. Meskipun begitu, hindari terburu-buru menjalin hubungan baru. Pastikan diri Anda sudah betul-betul siap untuk membuka lembaran baru, bukan sekadar untuk melupakan mantan atau mencari pelarian.

Kelilingi diri dengan lingkungan sosial yang positif

Teman yang suportif ataupun keluarga tempat berkeluh kesah Anda bisa menjadi “penyembuh” yang baik usai putus cinta. Jauhi orang-orang yang justru membuat Anda merasa makin terpuruk atau kembali ke hubungan percintaan dengan mantan yang toksik. Jika kesedihan atau kemarahan akibat putus cinta dirasa terlalu berat, Anda bisa mempertimbangkan untuk berkonsultasi dengan psikolog.

Sesedih, sekecewa, dan semarah apa pun Anda, ingatlah bahwa putus cinta bukanlah kiamat. Dunia masih menyimpan begitu banyak pesona, dibandingkan hanya terjebak masa lalu dan meratapi nasib, apalagi cuma karena mantan. Jika Anda baru saja putus dengan pasangan, cobalah lakukan tips di atas untuk membuka lembaran baru dengan langkah yang bahagia.***

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah