Lakukan 3 Hal ini Sikapi Anak Remaja Sudah Mulai Pacaran

- 19 Maret 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi Remaja.
Ilustrasi Remaja. /Pixabay

Selama anak Anda tidak berada dalam bahaya atau tidak berpacaran dengan orang yang berisiko memberikan pengaruh buruk, berikan ia kepercayaan dan ruang. Sebab, remaja juga perlu dilatih untuk menjalani hidup dengan keputusannya sendiri.

Yang terpenting, jalinlah komunikasi yang baik dengan anak atau menjadi pendengar yang baik baginya. Selain itu, perhatikan jika terlihat perubahan negatif, misalnya kenaikan berat badan atau penurunan berat badan yang signifikan, nilai akademik yang menurun, sering terlambat pulang sekolah padahal tak ada kursus atau kegiatan ekstrakurikuler, serta kondisi mood-nya. Bila ia sensitif dan sulit diajak bicara, katakan dan pastikan bahwa anak tahu bahwa orang tuanya akan selalu ada untuknya, dan siap diajak bicara jika ia ingin.

Baca Juga: Begini Tips Supaya Tidak Terjebak Hubungan Benching

3. Undang pacar ke rumah

Supaya Anda tahu dengan siapa anak remaja Anda menjalin hubungan, undang pacarnya tersebut untuk makan malam atau sekadar berkunjung. Ciptakan suasana yang hangat dan ramah. Lagi pula, jika memang pacarnya tersebut datang setelah diundang, ini menunjukkan bahwa ia berani dan bertanggung jawab atas konsekuensi hubungan yang dijalani. Secara tak langsung, ia pun mengetahui bahwa jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan, orang tua dan anggota keluarga bisa melakukan intervensi.

Selain tiga hal di atas, ada satu lagi yang perlu Anda perhatikan, terutama bila anak remaja Anda benar-benar sedang dimabuk cinta. Ingatkan anak untuk tidak berhubungan intim dan menikah terlalu muda (di bawah usia 18 tahun). Karena, menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BmedSc(Hons) dari KlikDokter, hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit seperti kanker serviks, kanker payudara, dan mioma.

Baca Juga: Pasangan Anda Penuh Bujuk Rayu, Hati-hati Jadi Korban Gaslighting, Apa Itu? Berikut Penjelasannya

“Pernikahan dini juga dapat berujung pada kehamilan yang berisiko tinggi, yakni praeklamsia, pramaturitas (lahir sebelum waktunya), cacat bawaan pada bayi, bahkan kematian saat melahirkan,” tegas dr. Jesslyn.

Ketika anak mencapai usia puber atau anak sudah remaja, orang tua selalu memiliki kekhawatiran tersendiri. Apalagi bila anak sudah mengenal lawan jenis, romantisme, mengungkapkan ketertarikannya, atau bahkan sudah mulai pacaran.

Sikapilah kondisi tersebut secara bijak, jangan langsung melarangnya. Bersikaplah terbuka dan lakukan tiga poin yang disebutkan di atas . Berikan kepercayaan kepada anak remaja, tapi jangan lupakan rambu-rambu. Ingat, tahapan ini bisa jadi adalah salah satu perkembangan yang mesti dilewati anak remaja untuk menuju dewasa.***

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah