1. Kaji ulang kecemasan Anda
Ketika diliputi kecemasan, yang Anda pikirkan untuk pertama kali mungkin bagaimana cara untuk menenangkan diri. Akan tetapi, hal tersebut sebenarnya bukan cara yang tepat untuk menghadapi kondisi cemas.
Perlu Anda ketahui, mencoba tetap tenang di saat cemas tidaklah mudah. Sebab, jantung tengah dalam kondisi memompa begitu kencanganya. Alih-alih mencoba untuk tenang, sebaiknya kaji ulang perasaan cemas Anda.
Hal ini sebelumnya pernah diteliti dalam studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Psychology. Peserta diminta untuk melakukan tugas yang menegangkan, seperti mengerjakan soal matematika, menyanyi atau berbicara di depan umum.
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Awas Varian Baru (Virus Corona), Jangan Disepelekan
Ada beberapa orang kemudian menafsirkan kembali kecemasan mereka sebagai sesuatu kegembiraan. Hasilnya, orang yang menghadapi tugas-tugas di atas dan meresponsnya dengan gembira, bisa melakukan tugasnya dengan lebih baik daripada mereka yang mencoba untuk tenang.
2. Pahami emosi
Telapak tangan yang berkeringat, perut terasa kencang, jantung berdebar kencang, dan napas berubah menjadi cepat adalah jenis respons fisik ketika Anda mungkin merasakan kecemasan. Akan tetapi, gejala-gejala itu ternyata mirip dengan gejala-gejala yang berhubungan dengan emosi lain yang lebih positif.
Antara khawatir atau senang, tubuh Anda mengalami tingkat gairah yang sama. Dengan demikian, artinya kecemasan bisa Anda ubah sebagai energi yang positif.
3. Adopsi pola pikir adanya peluang