Menurut Ahli Virologi dari Institut Ilmu Biomedis Universitas Chili, Ricardo Soto-Rifo, Varian Lambda yang berlabel L452Q ini mirip dengan Varian Delta.
Bila Varian Delta sudah diketahui berkontribusi signifikan terhadap tingginya kasus penularan Covid-19, Varian Lambda masih belum diketahui dengan jelas.
Ricardo mengaku, pihaknya kekurangan sumberdaya untuk meneliti lebih lanjut tentang efek Varian Lambda
Namun, hasil studi awal, Varian Lambda mampu menetralisir antibodi yang dihasilkan Vakisn Sinovac China.
Keampuhan Vaksin tersebut dapat diukur dengan respons imunikasi, serta sel-T yang merangsang produksi antibodi dan membantu memerangi sel yang terinfeksi Virus Corona.***