4. Sipilis.
Prosedur ini, kata Sudirman, PMI jalankan di seluruh daerah, menggunakan teknologi baru yang memiliki sensitifitas yang tinggi.
Teknologi tersebut juga telah diuji kualifikasi dan validasi untuk mendeteksi infeksi di dalam darah.
"Saat ini ada 2 metode skrining, yaitu dengan metode pemeriksaan molekuler NAT dan metode pemeriksaan serologi ChLIA atau ELISA," kata Sudirman, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Senin 25 Juli 2022.
Dari metode skrinning itulah ditemukan 514 kantong darah yang terkontaminasi penyakit menular.
Sudirman mengatakan, seluruh kantong darah yang dinyatakan reaktif terhadap parameter infeksi akan dimusnahkan.
"Kami bekerjasama dengan pihak ketiga dalam mengelola limbah infeksius ini," kata Sudirman.
Sementara bagi pendorong yang darahnya ketahuan terinfeksi, akan mendapatkan konseling dan di rukuk ke Rumah Sakit (RS) untuk memastikan infeksinya.