Sederet Makanan dan Minuman Ini Menjadi Penyebab Kecemasan, Apa Saja?

27 Februari 2024, 18:06 WIB
Ilustrasi kecemasan /Pixabay/Khusen Rustamov

WARTA SAMBAS - Kecemasan seringkali terjadi terutama ketika seseorang merasa tertekan. Dampaknya orang-orang yang cemas berlebihan akan lebih mudah stres dan kehilangan fokus untuk melakukan aktivitasnya.

Kecemasan yang dialami dapat merujuk pada stres dan mengganggu. Untuk mencegah kecemasan hindari mengonsumsi beberapa makanan dan minuman ini secara berlebihan.

Baca Juga: Simak! Ini Sejumlah Manfaat Air Rebusan Kulit Pohon Jamblang

Hal ini dapat diatasi dengan latihan pernapasan maupun dicegah dengan asupan makanan dan minuman yang tepat. Menurut penelitian menyebutkan bahwa asupan Makanan dan minuman memiliki pengaruh yang cukup besar untuk kadar stres seseorang.

Berikut sederet makanan dan minuman pemicu kecemasan menurut Livestrong:

1. Kopi dan Teh

Teh dan kopi memiliki kandungan kafein yang cukup berpengaruh pada kondisi kesehatan mental seseorang. Walaupun kadar kafein pada teh tak sebanyak kopi tetapi jika dikonsumsi terus menerus dan berlebihan dampaknya akan sama buruk.

"Kafein dikenal sebagai stimulan untuk membuat seseorang tetap aktif. Tetapi (kafein) juga berkontribusi terhadap hormon pemicu stres dan kecemasan seperti kortisol, dopamin, adrenalin, dan adenosin," ujar ahli gizi, Catherine Gervacio.

Sebuah pengamatan dilakukan pada April 2021 untuk melihat efek konsumsi kafein pada siswa. Hasilnya mereka yang terbiasa minum kopi justru memiliki gejala kecemasan dan depresi yang lebih tinggi.

2. Minuman Soda

Rasa minuman soda yang segar di tenggorokan tidak sesegar efek samping yang dihasilkan. Soda dapat mengganggu fungsi maksimal otak dan memicu hormon stres untuk diproduksi.

Baca Juga: Tak Hanya untuk Kesehatan Mulut, Ini Manfaat Lain dari Buah Duwet

Fakta ini didapatkan dari efek kandungan gula yang berlebihan pada soda. Untuk sekaleng soda saja ditemukan setidaknya 9 sendok teh gula menurut laporan 2020-2025 Dietary Guidelines for Americans.

Pernyataan tersebut diperkuat dengan penelitian yang dipublikasi pada jurnal Neuroscience and Biobehavioral Reviews pada Agustus 2019. Semua ahli sepakat konsumsi gula dapat merusak fungsi otak dan memicu berbagai gejala kecemasan hingga depresi berat.

3. Minuman berenergi

Seringkali diandalkan untuk memicu produksi energi, banyak pegiat kebugaran yang terlalu mengandalkan minuman berenergi. Minuman ini begitu banyak untuk ditemukan dengan mudah pada minimarket maupun toko-toko swalayan.

Tetapi perpaduan gula dan kafein yang tinggi di dalamnya dengan mudah meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Menurut Sports Health yang melakukan penelitiannya pada Mei 2021, tidur cukup akan lebih ampuh untuk mengurangi kecenderungan untuk minum minuman berenergi.

Tak hanya itu, minuman ini juga dapat mencegah stres yang ditimbulkan dari konsumsi minuman berenergi berlebihan. Efek jangka panjang yang dikhawatirkan ahli adalah para pegiat olahraga justru akan kehilangan fokus dan mengalami gangguan mood jika terlalu banyak konsumsi minuman berenergi.

4. Alkohol

Bagi penikmatnya alkohol sekadar minuman yang cocok untuk mengisi waktu-waktu bersantai. Mulai dari berbincang, menemani camilan, atau bahkan ketika berpesta dengan orang-orang terdekat.

Bahkan banyak orang yang menyebutkan alkohol menjadi temannya saat stres melanda. Sayangnya alkohol yang melalui proses fermentasi justru tidak terlalu baik jika dikonsumsi secara berlebihan.

menurut pengamatan pada American Journal of Lifestyle Medicine pada Januari 2021 lalu konsumsi alkohol justru dapat meningkatkan kecemasan. Hal ini lantaran alkohol dapat menyerap nutrisi dari dalam tubuh sehingga mengganggu kesehatan usus dan mengacaukan pengaturan hormon di dalam otak.

5. Camilan ringan

Ketika memiliki waktu luang paling enak ditemani dengan beberapa camilan yang gurih atau manis. Tetapi European Journal of Nutrition pada 2019 justru menyebutkan orang-orang yang kecanduan camilan akan lebih mudah stres.

Walaupun ketika membuka kemasan camilan rasanya seperti mengangkat sebagian kecemasan dan stres faktanya kandungan di dalam makanan olahan dapat memicu stres. Lemak, gula tambahan, garam dan perasa makanan menjadi salah satu yang memicu gangguan psikologi.

Baca Juga: 94 Ribu KTP Warga Jakarta akan Dinonaktifkan, Ini Alasan Disdukcapil

"Mengonsumsi makanan yang tinggi garam dapat meningkatkan tekanan darah dan menyebabkan pelepasan hormon adrenalin yang dapat memicu stres," tutupnya.

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler