Kidung Kacer yang Dirapal Mbah Maridjan saat Gunung Merapi Erupsi, Ternyata QS Al-Hasyr ayat 21

- 28 Januari 2021, 15:58 WIB
Mbah Maridjan (Alm), juru kunci Merapi
Mbah Maridjan (Alm), juru kunci Merapi /Youtube Agus Prasetyo Boyolali

Itulah mengapa saat status Merapi naik menjadi 'Awas' pada 25 Oktober 2010 silam, setelah mengungsikan keluarganya ia memilih untuk kembali ke rumah.

Mbak Maridjan seakan sudah mengetahui konsekuensi atas jalan hidup yang dipilihnya. Setia mengabdi sebagai Juru Kunci Merapi sampai akhir hayatnya.

Pada 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus disertai awan panas setinggi 1,5 Kilometer. Gulungan awan panas tersebut meluncur turun melewati kawasan tempat Mbah Maridjan bermukim yakni di Dusun Kinehrejo Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Baca Juga: Gunung Merapi Semburkan ‘Wewe Gombel’ Setinggi 200 Meter dan Meluncur Sejauh 600 Meter

Jasad Mbah Maridjan ditemukan beberapa jam kemudian oleh Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) bersama dengan 16 orang lainnya yang telah meninggal.

Sikap amanah Mbah Maridjan itu membuat banyak orang penasaran, termasuk KH Ahmad Muwafiq alias Gus Muwafiq, mantan Asisten Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Gus Muwafiq pernah bercerita dalam suatu ceramahnya pada Haul Syekh Subakir di lereng Gunung Tidar beberapa bulan lalu, bahwa ia penasaran dengan Mbah Maridjan.

Kala itu Gus Muwafiq penasaran perihal apa yang dilakukan Mbak Maridjan ketika Gunung Merapi erupsi. Usut-punya usut ternyata ia menemukan fakta yang agak mencengangkan.

Baca Juga: Gunung Sinabung Semburkan Abu Vulkanik Sejauh 1 Kilometer

Gus Muwafi baru mengetahui kalau semasa hidup, Mbah Maridjan mengambil gendang kemudian merapalkan Kidung Kacer. Setelah disimak dengan seksama, artinya ternyata terjemahan Jawa dari Al-Qur'an Surat Al-Hasyr ayat 21.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x