Ternyata dengan Metode Ini Air Bisa Digunakan untuk Memotong Benda Paling Keras

- 29 Februari 2024, 16:27 WIB
Ilustrasi air.
Ilustrasi air. /Pixabay/rony michaud

WARTA SAMBAS - Air dalam bentuk biasa tidak memiliki sifat-sifat fisik atau kimia yang membuatnya cocok sebagai pisau. Namun, dalam beberapa kondisi tertentu, seperti dalam penelitian ilmiah, air yang sangat terkonsentrasi dan terkompresi bisa digunakan untuk melakukan pemotongan atau pemecahan bahan.

Proses ini melibatkan penciptaan tekanan tinggi dan energi yang sangat besar, jadi tidak umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memotong benda keras menggunakan air, umumnya digunakan metode yang disebut "waterjet cutting" atau pemotongan dengan jet air bertekanan tinggi.

Tekanan air yang digunakan dalam metode ini dapat mencapai kisaran 30.000 hingga 90.000 psi (pound per square inch) atau setara dengan sekitar 2.000 hingga 6.200 bar. Tekanan air sebesar ini, saat dikombinasikan dengan aditif abrasif, mampu memotong berbagai material keras seperti logam, batu atau keramik.

Air bertekanan hingga maksimum 392 MPa (sekitar 4.000 atmosfer) dan diproyeksikan dari nosel lubang kecil (Φ0,1 mm). Air yang telah diberi tekanan oleh pompa bertekanan sangat tinggi mencapai kecepatan kira-kira tiga kali kecepatan suara, menghasilkan semburan air dengan kekuatan destruktif.

Baca Juga: Chatbot Cerdas Ini Ramah dengan Anak, Instal Sekarang PinwheelGPT

Apa itu waterjet cutting? Waterjet cutting adalah metode pemotongan yang menggunakan aliran air bertekanan tinggi atau campuran air dan abrasif untuk memotong bahan-bahan keras seperti logam, batu, kaca, keramik dan bahan lainnya.

Teknik ini bekerja dengan memberikan aliran air yang sangat cepat dan kuat melalui nozzle kecil, menciptakan jet air yang sangat kuat dan konsentrasi tinggi. Dalam beberapa kasus, aliran air ini juga dapat dicampur dengan partikel abrasif seperti pasir halus atau granit yang dikenal sebagai "abrasive waterjet cutting".

Tekanan air yang sangat tinggi ini dapat menghasilkan energi kinetik yang cukup besar untuk memotong atau mengikis material keras tanpa menggunakan panas, sehingga menghindari deformasi atau perubahan struktur pada bahan tersebut.

Waterjet cutting digunakan dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, teknologi presisi, pembuatan mobil, industri pesawat terbang dan banyak lagi. Metode ini memungkinkan pemotongan yang akurat dan presisi tinggi serta mengurangi risiko kontaminasi termal pada bahan.

Baca Juga: Terlibat Kecelakaan di Rasau Jaya, Seorang Gadis Tewas di Tempat

Waterjet cutting muncul pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Awalnya, proses tersebut digunakan untuk menghilangkan endapan tanah liat dan kerikil. Beberapa saat kemudian, waterjet cutting digunakan di tambang emas Amerika Serikat untuk menghilangkan batu dan tanah dari urat emas.

Pada tahun 1930-an, insinyur Amerika dan Rusia menggunakan proses tersebut untuk membersihkan coran. Tekanan yang digunakan untuk waterjet cutting hanya 100 bar pada saat itu.

Norman Franz, profesor di University of British Columbia, mendapatkan paten pertama untuk mesin yang digunakan untuk waterjet cutting pada tekanan 700 bar.

Pada 1960-an, pabrikan pesawat Boeing menjadi sadar akan waterjet cutting karena menjanjikan pemrosesan optimal dari bahan komposit baru yang diperkenalkan pada saat itu.

Baca Juga: Teknologi Face Recognition Digadang-gadang Gantikan Keyless Entry pada Mobil

McCartney Manufacturing, anak perusahaan Ingersoll-Rand, mulai menggunakan waterjet cutting secara komersial pada tahun 1971 untuk memproses tabung kertas. Pada saat itu, perusahaan bekerja secara eksklusif dengan waterjet cutting murni, lebih memilih bahan untuk industri dirgantara serta popok kertas.

Pompa bertekanan tinggi Ingersoll-Rand berhasil membangun tekanan hingga 3800 bar untuk waterjet cuttinh. Anak perusahaan mereka Bestmatik dari Swedia merancang meja potong khusus untuk memproses teka-teki kayu secara tepat menggunakan waterjet cutting.

Meskipun waterjet cutting murni ideal untuk bahan lunak dengan kekerasan sedang maksimum, bahan seperti baja, keramik, kaca dan batu ditinggalkan. Upaya untuk meningkatkan waterjet cutting dengan bahan abrasif akhirnya sukses di awal 1980-an.

Ingersoll-Rand menambahkan waterjet cutting abrasif ke rangkaian produknya pada tahun 1984. Pada akhir 1990-an, pabrikan Flow mengoptimalkan proses itu lagi yang disebut dynamic waterjet dengan menawarkan presisi lebih tinggi dan kemungkinan memotong benda yang sangat tebal sekalipun.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah