Joe Biden Bakal Kirim 4 Pesawat Pembom Nuklir ke Dekat Perbatasan Udara Rusia

10 Februari 2021, 14:28 WIB
Joe Biden Bakal Kirim 4 Pesawat Pembom Nuklir ke Dekat Perbatasan Udara Rusia. Foto: Presiden AS Joe Biden (kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin /Financial Times

WARTA SAMBAS - Selain merespon China dengan mengirim 2 Kapal Induk ke Laut Natuna Utara, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga akan mengirim 4 Pesawat Pembom B-1 yang mampu membawa rudak nuklir di dekat perbatasan udara Rusia.

Selain mengirim pesawat pembom nuklir tersebut, Joe Biden juga akan mengirim sekitar 200 tentaranya ke Pangkalan Udara Orland di Norwegia yang berbatasan udara langsung dengan Rusia.

Langkah tersebut diambil Joe Biden sebagai respon AS atas tindakan militer Rusia di Arktik, Kutub Utara. Ini merupakan peringatan keras bagi Presiden Vladimir Putin, bahwa hubungan Moscow dengan Washinton telah berubah.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Buka Perwakilan Palestina di Washington yang Ditutup Trump

Mendekat ke wilayah perbatasan udara Rusia ini merupakan reaksi cepat dari AS. “Kesiapan operasional dan kemampuan kami untuk mendukung sekutu dan mitra serta merespons dengan cepat sangat penting untuk kesuksesan gabungan,” ujar Jenderal Jeff Haringan, Komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul “Joe Biden Tak Mau Berbaik Hati, Bakal Kirim Jet Nuklir ke Pangkalan Militer AS yang Berbatasan dengan Rusia”, Rabu 10 Februari 2021.

Seperti diketahui, misi AS di lingkaran Arktik diperkirakan mulai menggeliat dalam tiga pekan ke depan. Pasukan AS sudah diwajibkan untuk latihan di wilayah udara internasional, tidak jauh dari Barat Laut Rusia.

Baca Juga: Pelantikaan Presiden ke-46 AS Joe Biden Nyaris Tanpa ‘Warna Kebesarannya’ Merah dan Biru

Tindakan militer Rusia di Kutub Utara baru-baru ini sukses membuat para pejabat Departemen Pertahanan (Dephan) AS prihatin. “Investasi Rusia baru-baru ini di Arktik termasuk jaringan aset udara ofensif dan sistem rudal pesisir,” ujar Barbara Barrett, Mantan Sekretaris Angkatan Udara di bawah kepemimpinan Donald Trump.

Mantan Angkatan Laut AS, Kenneth Braithwaite juga mengatakan bahwa AS dapat menggunakan latihan kebebasan navigasi untuk memastikan akses ke kutub.

“Ini semacam situasi yang sama di Laut Natuna Utara ketika melihat kebebasan operasi navigasi dan kemampuan untuk beroperasi di perairan internasional, AS mengklaim untuk dapat melakukan itu,” ujar Braithwaite.

Baca Juga: Presiden Putin, Hussain, dan Raja Salman Turut Berbelasungkawa atas Insiden Sriwijaya Air SJ 182

Semenjak resmi dilantik, Biden telah mengisyaratkan pemerintahannya akan mengambil sikap yang lebih keras terhadap Rusia, jauh berbeda ketika Donald Trump memimpin.

“Saya menjelaskan kepada Presiden Putin, dengan cara yang sangat berbeda dari pendahulu saya, bahwa hari-hari Amerika Serikat berguling-guling dalam menghadapi tindakan agresif Rusia, mengganggu Pemilu kami, serangan siber, hingga meracuni warga,” ujar Biden mengkritik Putin.

“Kami tidak akan ragu-ragu menaikkan biaya pada Rusia dan mempertahankan kepentingan vital kami dan rakyat kami. Dan kami akan lebih efektif dalam menangani Rusia ketika kami bekerjasama dalam koalisi dan koordinasi dengan mitra yang berpikiran sama,” kata Biden.***(Nopsi Marga/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler