CAF: Indonesia, Negara Paling Dermawan di Dunia

15 Juni 2021, 23:33 WIB
CAF: Indonesia, Negara Paling Dermawan di Dunia /ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden/aa/

WARTA SAMBAS – Yayasan Bantuan Amal (CAF) menobatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan di dunia. Hal itu didasarkan pada World Giving Index yang dirilisnya pada Senin 14 Juni 2021 kemarin.

Dalam pemeringkatan terhadap negara-negara dunia yang memberikan sumbangan itu, skor indeks Indonesia mencapai 69 persen. Dengan partisipasi dalam bentuk uang mencapai 83 persen dan kegiatan kesukarealaan 60 persen.

Direktur Filantropi Indonesia, Hamid Abidin dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi tidak menghalangi masyarakat Indonesia untuk berbagi.

Masyarakat Indonesia tetap bersemangat dalam  memberikan sumbangan. "Yang berubah hanya bentuk sumbangan dan jumlahnya saja,” kata Hamid, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 15 Juni 2021.

Baca Juga: Edi Rusdi Kamtono Terkonfirmasi Positif Covid-19 saat Memasuki Hari Kedua Pengetatan PPKM Kota Pontianak

Masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 di Indonesia, ungkap dia, tetap mendonasikan uangnya, walaupun jumlahnya lebih kecil. “Atau berdonasi dalam bentuk lain, seperti barang dan tenaga," kata Hamid

Di beberapa Lembaga sosial dan filantropi, ungkap dia, jumlah donasi masyarakat Indonesia tetap naik, walaupun tidak setinggi ketika sebelum pandemi Covid-19.

Menurut Hamid, Indonesia berhasil mempertahankan posisinya sebagai bangsa yang pemurah atau dermawan, karena didukung beberapa faktor, di antaranya kuatnya pengaruh ajaran agama dan tradisi lokal yang berkaitan dengan kegiatan menolong sesama.

"Hal ini terbukti dari temuan WGI yang menunjukkan bahwa donasi berbasis keagamaan (khususnya zakat, infak, dan sedekah) menjadi penggerak utama kegiatan filantropi di Indonesia di masa pandemi," kata Hamid.

Faktor lain yang mempengaruhi, lanjut Hamid, kondisi ekonomi Indonesia yang relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

Kebijakan penanganan Covid-19 di Indonesia dinilai lebih baik dibandingkan negara-negara lain. Sehingga tidak berdampak terlalu buruk pada kondisi ekonomi.

Selain itu, tambah Hamid, pegiat filantropi di Indonesia relatif berhasil dalam mendorong transformasi kegiatan filantropi, dari filantropi konvensional ke digital serta peran dan keterlibatan kalangan muda dan influencer dalam kegiatan filantropi meningkat.

"Keterlibatan mereka membuat filantropi bisa dikemas dan dikomunikasikan dengan popular ke semua kalangan, khususnya anak muda," tutup Hamid.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler