Seorang Wanita Tewas Tertembak Saat Kerusuhan di Gedung Capitol

- 7 Januari 2021, 11:41 WIB
Gedung Capitol AS diserang pengunjuk rasa yang menginginkan penundaan penetapan presiden terpilih Joe Biden.
Gedung Capitol AS diserang pengunjuk rasa yang menginginkan penundaan penetapan presiden terpilih Joe Biden. /Twitter/

WARTA SAMBAS – Seorang wanita dilaporkan tewas tertembak dalam kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, Washington DC di Amerika Serikat pada Rabu, 6 Januari 2021.

Mengutip Business Insider, laporan media lokal AS menyebutkan wanita itu ditembak di bagian dada. Hal ini dibenarkan oleh PBS NewsHour, seraya menambahkan bahwa yang terkena peluru bukanlah petugas berseragam.

Peristiwa yang menewaskan wanita tersebut terjadi ketika demo dari pendukung Donald Trump saat kongres pengesahan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS.

Baca Juga: Bendung Penyakit Menular, Pemerintah Malaysia Wajibkan Majikan Biayai Imunisasi

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Mirip Kerusuhan 98, Satu Perempuan Ditembak Mati saat Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Capitol", saat itu, massa memaksa masuk ke Gedung Capitol dan menghancurkan barikade polisi, mirip aksi kerusuhan 1998 di Indonesia.

Polisi juga sempat menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Seorang produser di MSNBC, Michael Del Moro membagikan foto seseorang yang tampak seperti berdarah di dalam akun Twitternya.

Sementara The Washington Examiner membagikan video grafis dari adegan rusuh di dalam Capitol dan melaporkan bahwa wanita itu ditembak di bagian leher.

Baca Juga: Spekulasi Terus Bergulir, Kemana Hilangnya Jack Ma

Media lokal di San Diego, California melaporkan bahwa wanita tersebut teridentifikasi bernama Ashli ​​Babbit, seorang veteran Angkatan Udara yang merupakan pendukung kuat Presiden Donald Trump.

Kongres direncanakan untuk mengesahkan suara Electoral College kepada Presiden terpilih Joe Biden. Tapi sesi itu terganggu oleh kekerasan, dan anggota DPR AS, termasuk Wakil Presiden Mike Pence, dibawa ke tempat aman.

Foto-foto dari seluruh ibu kota AS menunjukkan kerumunan besar orang berkeliaran, beberapa di antaranya membawa bendera "Make America Great Again".

Baca Juga: Jelang Imlek, China Tingkatkan Disiplin Hingga Perketat Protokol Kesehatan

Mantan presiden AS Barack Obama telah mengeluarkan pernyataannya soal kerusuhan di Gedung Capitol tersebut.

Dia mengutuk keras aksi tersebut dan menuduh Donald Trump telah menodai demokrasi AS dan menjadi aib bangsa Amerika.*** (Julkifli Sinuhaji/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Yuniardi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x