Besok Pelantikan Joe Biden, Senjata Api Laris Manis di Amerika Serikat

- 19 Januari 2021, 10:38 WIB
Presiden Terpilih AS, Joe Biden.
Presiden Terpilih AS, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden/

WARTA SAMBAS – Senjata api berikut amunisinya, menjadi produk paling laris menjelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Rabu 20 Januari 2021 besok. Bahkan beberapa toko di negeri Paman Sam ini sampai kehabisan stok.

Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-Depok dalam artikel berjudul “Jelang Pelantikan Joe Biden, Penjualan Senjata Api Laku Keras di Amerika Serikat”, Selasa 19 Januari 2021, The Vocket melansir, empat hingga lima bulan terakhir, 18 juta orang membeli senjata.

Seorang pemilik toko senjata Topeka Floyd McMillin menyebutkan, industry senjata menghasilkan pendapat yang besar dari warga AS.  "Anda harus sadar, bahwa industri senjata api itu sendiri, menghasilkan pendapatan miliaran dolar untuk Amerika Serikat," ujarnya.

Baca Juga: Presiden Baru AS Joe Biden Langsung Beri Angin Segar ke Negara Muslim

Senjata di tokonya saja, terjual lebih dari 50 Ribu Dollar AS atau sekitar Rp704,3 Juta pada Sabtu lalu. Warga AS lebih banyak membeli senjata baru.

Sementara itu, Biro Investasi Federal (FBI) menerima informasi, protes bersenjata telah direncanakan di ibu kota 50 negara bagian AS sejak 16 hingga 20 Januari. Kemudian di Gedung Capitol  dari 17 hingga 20 Januari 2021

''Mereka telah memperingatkan bahwa jika Kongres berusaha menghilangkan POTUS melalui Amandemen ke-25, pemberontakan besar akan terjadi," kata FBI.

Baca Juga: Bertolakbelakang dengan Trump, Presiden Baru Joe Biden akan Legalkan 11 Juta Imigran AS

Dokumen itu juga menyebut, sutu kelompok berencana menyerbu pengadilan, gedung pengadilan lokal dan federal, serta gedung administrasi jika Trump dicopot dari jabatannya sebelum 20 Januari.

Ancaman juga dilaporkan akan lebih besar lagi terhadap Capitol, bahwa mereka akan menutup jalan, toilet, tempat parkir, dan fasilitas lainnya di National Mall dan Memorial Park.

Alhasil, masalah keamanan menjadi prioritas utama di Amerika Serikat di saat pergantian tampuk pimpinannya, dari Donald Trump ke Joe Biden.

Baca Juga: Situs Parler Jadi Platform Pendukung Trump

Untuk mengendalikan situasi dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, selama beberapa hari, lebih dari 6.200 personel Garda Nasional telah dikerahkan ke Washington DC.

Sebagian besar media internasional telah menyatakan, bahwa Joe Biden tidak akan menerima upacara pelantikan sebagai Presiden AS dengan damai.***(Yunita Amelia Rahma/Pikiran-Rakyat-Depok)

Editor: Mordiadi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x