Seorang juru bicara militer Irak menyebutkan, dalam pertemuan mendesak tersebut, Kadhimi memecat Komandan Keamanan dan Polisi Utama, Wakil Menteri Dalam Negeri Urusan Intelijen, Direktur Kontra Terorisme dan Intelijen Kementerian Dalam Negeri dan Komandan Pasukan Polisi Federal.
Seperti diketahui, serangan bom bunuh diri yang menyasar warga sipil ini merupakan taktik yang hampir setiap hari dilakukan pemberontak selama pendudukan AS di Irak setelah invasi yang menggulingkan Saddam Hussein pada 2003, dan kemudian digunakan oleh ISIS, yang pejuangnya menyapu sepertiga negara itu di 2014.
Pada 2017, mereka telah diusir dari semua wilayah yang mereka kuasai, meskipun mereka terus melakukan pemberontakan tingkat rendah terhadap pasukan Irak dan menyerang pejabat terutama di wilayah utara.***(LingkarKedidi.com)