Selain itu, Rusia juga akan membatasi kunjungan diplomat AS yang menjalankan tugas jangka pendek di kedutaan, dan memperketat persyaratan untuk perjalanan diplomat AS di Rusia.
Sebelumnya, pada Kamis kemarin pemerintahan Joe Biden mengumumkan sanksi terhadap Rusia karena ikut campur dalam Pemilu AS 2020 dan keterlibatan dalam peretasan agen federal SolarWind.
Oleh karena itu AS memerintahkan 10 diplomat Rusia diusir, menargetkan puluhan perusahaan dan orang, serta memberlakukan pembatasan baru pada kemampuan Rusia untuk meminjam uang.
AS menggunakan kekuatannya untuk melumpuhkan ekonomi Rusia, namun Moskow bisa merespons dengan cara yang sama, meskipun berpotensi dapat merugikan kepentingan Amerika dalam banyak hal lain di seluruh dunia.
Lavrov menyebut, langkah Washington benar-benar tidak bersahabat dan tidak beralasan, dan dia mengatakan bahwa meskipun Rusia dapat mengambil tindakan menyakitkan terhadap kepentingan bisnis Amerika di Rusia, ia tidak akan bergerak untuk melakukan itu dan menyimpannya untuk digunakan di masa mendatang.
Menyadari hal itu, Presiden Joe Biden menyerukan untuk meredakan ketegangan dan membuka pintu untuk kerjasama dengan Rusia di bidang-bidang tertentu.
Biden mengatakan kepada Putin dalam seruannya pada Selasa lalu, bahwa dia memilih untuk tidak menjatuhkan sanksi yang lebih keras untuk saat ini dan mengusulkan untuk bertemu di negara ketiga pada musim panas mendatang. ***