"Telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam keparahan penganiayaan dan penindasan bermotif agama," kata laporan itu.
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa Partai Komunis China membuat aparat penindasan yang menyebar di seluruh China dan memiliki teknologi yang canggih.
"Aparat penindasan yang dibangun oleh Partai Komunis China (PKC) dalam beberapa tahun terakhir disetel dengan baik, menyebar, dan canggih secara teknologi," kata laporan itu.
Pelanggaran paling mengerikan terjadi terhadap Muslim Uighur di Xinjiang "di mana kekejaman telah mencapai skala sedemikian rupa sehingga semakin banyak ahli yang menggambarkan mereka melakukan genosida", tulis laporan itu.
Pada bulan Februari 2021, pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mendukung tekad pada menit-menit terakhir oleh pemerintahan Trump bahwa China telah melakukan genosida di Xinjiang dan mengatakan Amerika Serikat harus siap untuk menanggapi sikap yang dilakukan China.
Baca Juga: Selain Ibu Hamil, Ini 6 Golongan Menerima Bantuan Sosial PKH
Namun, China mengatakan kompleks yang didirikannya di Xinjiang menyediakan pelatihan kejuruan untuk membantu memberantas ekstremisme dan separatisme Islam.
Kementerian luar negeri China menyebut tuduhan kerja paksa dan pelanggaran hak asasi manusia sebagai rumor dan fitnah yang tidak berdasar.
Laporan ACN mengatakan hierarki Katolik di China terus mengalami pelecehan dan penangkapan meskipun ada kesepakatan penting yang ditandatangani pada 2018 antara Beijing dan Vatikan tentang pengangkatan uskup di China daratan.
Reuters melaporkan tahun lalu bahwa dua biarawati yang bekerja di misi Vatikan di Hong Kong ditangkap ketika mereka pulang ke daratan untuk berkunjung.