Kini NATO telah menempatkan 8.500 tentara dalam keadaan siaga untuk menghadapi kemungkinan serangan dari Rusia.
"Sementara kami berharap dan bekerja untuk solusi yang baik, de-eskalasi, kami juga siap untuk yang terburuk," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.
Ketika berbicara dengan para pemimpin Eropa, Presiden AS Joe Biden mengatakan setiap serangan militer Rusia di Ukraina akan memicu konsekuensi besar dan bahkan dapat mengubah dunia.
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, pejabat senior Rusia dan Ukraina bertemu selama 8 jam di Paris dengan perwakilan Prancis dan Jerman.
Dilansir SeputarTangsel.com dalam artikel berjudul "Amerika Serikat Tanggapi Tuntutan Keamanan Rusia Saat Ketegangan Ukraina Meningkat", AS memilih jalur diplomatik untuk mengatasi masalah antara Rusia dengan Ukraina.
Tuntutan Rusia di Eropa Timur telah meningkatkan ketegangan di Ukraina dan kekhawatiran negara lainnya seperti AS.
Kekhawatiran AS semakin meningkat tatkala Rusia mengintensifkan pembangunan militer di dekat Ukraina dengan dalih latihan baru.
Negeri Paman Sam tersebut menyampaikan tanggapan tertulisnya terhadap tuntutan Rusia melalui duta besarnya di Moskow.
Hingga kini AS masih menunggu jawaban dari Presiden Vladimir Putin apakah siap menerima Washington dan sekutunya yang akan menentukan fase berikutnya atas krisis di Ukraina.