Network
WARTA SAMBAS - Crude Palm Oil (CPO) atau minyak kelapa sawit adalah salah satu minyak dengan permintaan terbesar di dunia pada saat ini.
Banyak permintaan dari berbagai negara di dunia untuk kebutuhannya akan minyak kelapa sawit dimana produksi minyak nabati lainnya mengalami penurunan produksi.
Harga CPO internasional dapat dikatakan cukup stabil di masa pandemi Covid-19, hal tersebut membawa keuntungan untuk negara Asia Tenggara yang merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Baca Juga: Kejam! Dokter Usia 70 Tahun dan Cucunya Ditembak hingga Tewas
Hal tersebut membawa keuntungan bagi Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan produksi minyak kelapa sawit terbesar di dunia.
Penyebab kenaikan harga kelapa sawit dipicu oleh kekhawatiran atas tingkat persediaan yang rendah di negara-negara pengekspor minyak terkemuka di Eropa akibat rendahnya produksi.
Peranan kelapa sawit di dunia sangat penting saat ini, dimana minyak nabati yang berasal dari Eropa seperti minyak yang dari bunga matahari mengalami penurunan produksi.
Hal tersebut membuat minyak kelapa sawit yang berasal dari Asia akan sangat dibutuhkan setiap negara di dunia untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan lainnya.
Merujuk hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Provinsi Sumatera Utara (Sumut) untuk periode 9–13 April 2021, telah menyepakati harga sawit umur 10 - 20 tahun naik 69,04 rupiah per kilogram menjadi 2.266,70 rupiah per kilogram.
