Gapki, Apkasindo dan Aspekpir Kalimantan Barat Bentuk Satgas PSR, Ini Tugasnya…

- 11 April 2021, 09:30 WIB
Gapki, Apkasindo dan Aspekpir Kalimantan Barat Bentuk Satgas PSR, Ini Tugasnya…
Gapki, Apkasindo dan Aspekpir Kalimantan Barat Bentuk Satgas PSR, Ini Tugasnya… /Pixabay

WARTA SAMBAS – Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), serta Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (Aspekpir) Kalimantan Barat membentuk Satuan Tugas Peremajaan Sawit Rakyat (Satgas PSR).

Menurut Ketua Gapki Cabang Kalimantan Barat, Purwati Munawi, peran Satgas PSR ini di antaranya  membantu dalam pendataan perkembangan pelaksanakan program PSR yang dilakukan pemerintah.

Dalam menjalankan perannya itu, Satgas PSR akan mengindentifiksi dan menganalisa masalah yang dihadapi serta menyampaikan rekomendasi penyelesaian masalah kepada induk organisasi yang diwakilinya. Supaya bisa mempercepat realisasi program program PSR yang tepat sasaran.

“Kehadiran Satgas PSR ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pekebun tentang pentingnya peremajaan sawit terhadap kebun tua dan tidak lagi produktif. Sejauh ini, masih banyak pekebun pemilik kebun tua tidak memahami pentingnya peremajaan, sehingga enggan mengikuti program PSR,” kata Purwati seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Minggu 11 April 2021.

Baca Juga: Harga Terbaru TBS Sawit Periode 7-13 April 2021, Turun Rp120,23 per Kilogram

Sementara menurut Ketua Apkasindo Kalimantan Barat, Indra Rustandi, Satgas PSR juga akan menjalankan tugas pendampingan terhadap implementasi PSR yang dilakukan pekebun plasma atau mandiri.

Satgas juga berupaya meningkatkan kesadaran pekebun dengan melakukan sosialisasi kepada mereka tentang perlunya PSR tua dan tidak produktif.

Salah satu tantangan dalam mengimplementasikan program PSR di Kalimantan Barat, ungkap Indra, kurangnya komunikasi dan sosialisasi. Sehingga masih ada sebagian pekebun yang belum terjangkau terutama petani plasma.

Minimnya sosialisasi itu pula yang membuat pekebun kurang edukasi. Sehingga mereka tidak memahami pentingnya PSR. Selain itu, masih ada yang belum tertarik melakukannya karena merasa kebun mereka masih menghasilkan buah, meski hasilnya jauh dari optimal.

Ditambahkan Ketua Aspekpir Kalimantan Barat, Marjitan, PSR merupakan program untuk membantu pekebun rakyat memperbaharui perkebunan kelapa sawit mereka dengan kelapa sawit yang lebih berkelanjutan dan berkualitas.

“Melalui program ini, produktivitas lahan milik pekebun rakyat bisa ditingkatkan tanpa melalui pembukaan lahan baru,” kata Marjitan.

Baca Juga: Ini Peran Industri Kelapa Sawit Dalam Pengentasan Kemiskinan

Terpisah, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Barat, Heronimus Hero mengatakan, cara terbaik meningkatkan produktivitas sawit adalah dengan melakukan peremajaan.

Di Kalimantan Barat, lanjut dia, memperkirakan sekitar 100 ribu hektare lahan sawit yang kini berusia tua dan tidak produktif, sehingga layak untuk diremajakan. “Dua tahun terakhir kita baru dapat 14 ribu hektare, tahun ini 12 ribu hektare,” ungkap Hero.

Program PSR ini, menurut Hero, menjadi kesempatan yang baik untuk pekebun sawit neningkatkan produksi sawitnya. “Dulu banyak pekebun menanam bibit pencabutan, sehingga produktivitasnya rendah. PSR ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produktivitas tanaman sawit,” pungkasnya.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x