Realisasi 'Pendapatan Daerah' Kalbar Tahun Anggaran 2020 Turun 4,62 Persen, sementara Belanja Naik 5,32 Persen

- 30 Juni 2021, 19:56 WIB
Realisasi 'Pendapatan Daerah' Kalbar Tahun Anggaran 2020 Turun 4,62 Persen, sementara Belanja Naik 5,32 Persen
Realisasi 'Pendapatan Daerah' Kalbar Tahun Anggaran 2020 Turun 4,62 Persen, sementara Belanja Naik 5,32 Persen /Mordiadi/Warta Sambas Raya

WARTA SAMBAS – Realisasi Pendapatan Daerah Kalimantan Barat (Kalbar) pada Tahun Anggaran (TA) 2020 hanya Rp5,79 Triliun, menurun Rp274,63 miliar atau 4,62 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp5,93 triliun.

“Pendapatan Daerah pada TA 2020 tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp2,15 Triliun, Pendapatan Transfer Rp3,5 Triliun dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp4,13 Triliun,” ungkap Ria Norsan, Wakil Gubernur Kalbar.

Norsan mengungkapkan hal tersebut ketika menyampaikan Nota Penjelasan Gubernur terhadap Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalbar TA 2020, dalam Paripurna di Balairungsari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalbar, Rabu 30 Juni 2021.

Baca Juga: Sutarmidji Berharap 40 Ribu Warga Kalimantan Barat per Hari yang Ikut Vaksinasi Covid-19 Selama 3 Bulan

Sedangkan Belanja Daerah pada TA 2020, lanjut Norsan, dari yang dianggarkan Rp5,38 Triliun, terealisasi Rp4,93 Triliun atau 91,68 persen, meningkat Rp249,26 Miliar atau 5,32 Persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp4,68 Triliun.

Belanja Daerah TA 2020 tersebut meliputi:

  1. Belanja Operasi: Rp3,96 Triliun

  2. Belanja Modal: Rp759,25 Miliar

  3. Belanja Tak Terduga: Rp208,11 Miliar

  4. Belanja Transfer: Rp944,8 Miliar

Sementara Pembiayaan Daerah yang meliputi transaksi keuangan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dengan Belanja Daerah TA 2020 tersebut terdiri atas:

  1. Penerimaan Pembiayaan: Rp577,26 Miliar

  2. Pengeluaran Pembiayaan: Rp50 Miliar

Berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI), Sila Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa) pada 2020 tercatat Rp313,01 Miliar. Berikut penyebabnya:

  1. Tidak terealisasinya penerimaan PAD Rp97,57 Miliar

  2. Tidak Terealisasinya penerimaan Pendapatan Transfer Rp35,71 Miliar

  3. Tidak Terealisasinya Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah Rp1,29 Miliar

  4. Tidak Terealisasinya Transfer Rp67,08 Juta.***

Editor: Mordiadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x