Merger 4 Pelindo sudah Disahkan Presiden Jokowi, Erick Thohir: Peluang Go Global

- 1 Oktober 2021, 23:45 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan merger 4 Pelindo sudah disahkan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi)
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan merger 4 Pelindo sudah disahkan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) /Dok. Pikiran-Rakyat

 

WARTA SAMBAS - Penggabungan atau merger empat PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo sudah disetujui Kementerian Keuangan dan disahkan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Keempat perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Jasa Kepelabuhan itu terdiri atas PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III dan PT Pelindo IV.

Setelah merger, perusahaan plat merah tersebut menjadi PT Pelindo (Persero). Keberadaannya untuk memperkuat industri kepelabuhan nasional.

Menurut Menteri BUMN Erick Thohir merger Pelindo ini akan dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah. 

"Salah satunya, terbuka peluang perusahaan untuk go global," kata Erick Thohir, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Jumat 1 Oktober 2021.

Baca Juga: DPD RI Tegur Pelindo III terkait Permasalahan Kepelabuhanan

Keputusan merger ini juga akan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN Jasa Kepelabuhan.

"Integrasi ini menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia," ungkap Erick Thohir.

Langkah merger Pelindo ini dinilai relevan untuk menyesuaikan dengan kemajuan industri yang semakin pesat seiring kemajuan teknologi dan informasi.

Penggabungan ini akan berlaku efektif setelah dilakukan penandatangan Akta Penggabungan yang mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan.

Pada 24 Agustus 2021 lalu, Serikat Pekerja PT Pelindo IV menggelar rapat koordinasi yang salah satu agendanya adalah memberikan dukungan penuh atas merger Pelindo.

Adapun keuntungan merger Pelindo ini terdiri atas:

1. Efisiensi lalu lintas barang antarpulau dan penurunan biaya logistik secara bertahap

2. Membuka lapangan pekerjaan baru melalui investasi di sektor pelabuhan yang semakin meningkat.

3. Mempermudah koordinasi pemerintah dengan satu pengelola BUMN Pelabuhan di Indonesia.

4. Meningkatkan kontribusi pendapatan negara melalui dividen dan pajak sejalan dengan meningkatnya profitabilitas perusahaan serta membuka peluang lebih besar untuk masuknya investasi.

5. Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 dunia dengan total throughput peti kemas 16,7 juta TEUs.

6. Meningkatkan efisiensi operasional dan belanja modal (capex), menyatukan sumber daya keuangan, meningkatkan leverage dan memperkuat permodalan.

7. Lebih fokus pada bisnis sesuai dengan klaster atau subholding yang dibentuk.***

 

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah