DNA Pro Robot Trading Dilaporkan 122 Korban ke Bareskrim Polri, Kerugian Masing-masing Hingga Rp1,5 Miliar

- 28 Maret 2022, 23:50 WIB
Founder, CEO, Leader atau sejenisnya dari DNA Pro Robot Trading dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Senin 28 Maret 2022.
Founder, CEO, Leader atau sejenisnya dari DNA Pro Robot Trading dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Senin 28 Maret 2022. /tangkapan layar Polri TV/

WARTA SAMBAS - Founder, CEO, Leader atau sejenisnya dari DNA Pro Robot Trading dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Senin 28 Maret 2022.

Sementara ini 122 korban DNA Pro Robot Trading yang melapor Bareskrim Polri. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Ketika melapor ke Bareskrim tersebut, perwakilan korban menunjukkan bukti-bukti kerugian yang dialami akibat ulah DNA Pro Robot Trading tersebut.

Dilansir Polri TV, korban yang melapor ke Bareskrim Polri tersebut melalui seorang Kuasa Hukum dan 3 orang perwakilan dari korban DNA Pro Robot Trading.

Baca Juga: Karyawan Ini Curi 14 iPhone 11 Pro Max untuk Bayar Utang Trading Saham

Kuasa Hukum korban, Muhammad Zainul Arifin mengatakan, bahwa apa yang dialami para kliennya ini bulan bersifaat dugaan. TEtapi sudah tindak pidana.

Tindak pidana tersebut, jelas Zainul dilakukan pihak manajemen PT Digital Net Asia dan PT DNA Pro Akademi. Keduanya diduga bersekongkol.

Menurut Zainul, sementara ini 122 korban DNA Pro Robot Trading yang mengadu kepadanya. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan terus bertambah.

Zainul mengungkap, salah seorang leader dari DNA Pro Robot Trading tersebut merupakah seorang publik figur.

Baca Juga: Saham Tesla Melonjak, Indeks Utama Wall Street Catat Rekor Penutupan Tertinggi

Perannya publik figur tersebut, membujuk rayu para korban agar mau ikut DNA Pro Robot Trading. Iming-imingnya pasti untung, padahal buntung.

Para korban, ungkap Zainul, masing-masing mengalami kerugian berkisar Rp700 Juta sampai Rp1,5 Miliar.

Pada saat palaporan ini, kata Zainul, Penyisik sudah memeriksa beberap korban. Sekitar satu atau dua hari lagi kemungkinan akan ada lagi pemeriksaan.

Sebelumnya Bappebti sudah memastikan kalau DNA Pro Robo Trading dan sejenis menerapkan skema ponzi.

Sebagaimana dilansir SeputarCibubur.com dalam artikel berjudul "Ternyata DNA Pro Cs tak Real Trading, Jalankan Skema Ponzi, Member Robot Trading Simak Kata Kepala Bappebti".

Plt Kepala Bappebti Indrasari Wisnu Wardhana mengatakan, perusahaan robot trading tidak benar-benar menjalankan trading saham, forex, emas atau komoditas berjangka lainnya.

Wisnu juga mengungkapkan bahwa perusahaan robot trading menjalankan skema ponzi (piramida) di mana member yang paling akhir join yang paling dirugikan.

Ia menyampaikan hal terseubt saat Rapat Dengar Pendapat antara Komisi VI DPR RI dengan Bappebti dan PT Kliring Berjangka Indonesia pada Kamis 24 Maret 2022.

Awalnya Wisnu menjelaskan soal fungsi dari robot trading. Menurutnya, robot trading adalah alat bantu bagi pelaku trading saham atau forex.

Baca Juga: Saham Bukalapak Hari Ini Naik 210 Poin, Mentok di Posisi Rp1.060

"Menggantikan fungsi manusia jarena alau kita trading kan kita harus melihat layar komputer setiap hari, setiap ada perubahan, setiap jam," jelas Wisnu.

Namun, lanjut Wisnu, robot trading punya kelemahan, karena tidak bisa mengambil keputusan.

Kemampuan analisisnya pun mengacu pada apa yang sudah terjadi.

"Kalau tiba-tiba ada perang teluk, dia tidak bisa membaca," kata Wisnu menganalogikan.

Wisnu mengingatkan, bahwa robot trading itu adalah robot trading yang benar. Ini berbeda dengan robot trading yang sedang ramai terbongkar belakangan ini sebagai investasi bodong.

Baca Juga: Kejagung Sita Saham Senilai 45 Miliar Rupiah Milik Tersangka Korupsi Asabri Benny Tjokrosaputro

Wisnu mengungkapkan, kelompok investasi robot trading ini di antaranya adalah Fahrenheit, Viral Blast, dan DNA Pro.

"Itu kalau Bapak lihat candle stik bar-nya dibuat sendiri oleh mereka," ungkap Wisnu.

Unvestasi robot trading kategori ini, kata Wisnu, tidak benar-benar melaksanakan trading melainkan hanya menjalankan skema ponzi.

"Robot trading ini tidak ada tradingnya, skemanya ponzi," kata Wisnu.

Robot trading dengan skema ponzi membuat dana investasi member yang disetor dibagi untuk keuntungan leader-leader di atasnya.

"Yang paling akhir join amblas," pungkas Wisnu.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Seputar Cibubur Polri TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah