Segini Besaran Biaya 'Vaksinasi Gotong Royong' untuk Setiap Pekerja dan Pelaku UMKM

10 Mei 2021, 19:31 WIB
Segini Besaran Biaya Vaksinasi Gotong Royong untuk Setiap Pekerja dan Pelaku UMKM /Pixabay.com/DoroT Schenk

WARTA SAMBAS – Pemerintah telah mematok biaya Vaksinasi Gotong Royong Rp500 Ribu per dosis untuk setiap pekerja dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sehingga dua dosis totalnya mencapai Rp1 Juta per orang.

"Harga vaksin Rp375 Ribu per dosis dan penyuntikan Rp125 Ribu. Total Rp500 ribu," jelas Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin 10 Mei 2021.

Airlangga mengungkapkan, saat ini pemerintah telah menyiapkan 500 Ribu dosis vaksin Sinopharm dari kontrak 7,5 juta. Penyuntikannya terhadap pekerja dan pelaku UMKM ditargetkan pada akhir Mei 2021.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Vaksinasi Gotong Royong atau atau penyuntikan vaksin Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) secara mandiri oleh perusahaan kepada karyawan dan keluarganya, harus diberikan secara gratis.

"Yang penting, prinsipnya harus gratis diberikan. Yang namanya vaksinasi gotong royong, sumbernya adalah perusahaan, mereka yang mencarikan vaksin, dan harus gratis untuk seluruh karyawan dan keluarganya," kata Budi Gunadi.

Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Mulai Mei 2021, Kadin: (Pakai) Sinopharm dan Sputnik

Vaksinasi Gotong Rayong telah diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 (Permenkes 10/2021) tentang Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Jenis Vaksin Covid-19 untuk pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong juga harus berbeda dengan jenis vaksin yang digunakan untuk Vaksinasi Nasional Covid-19 yang diprogramkan pemerintah, supaya tidak mengganggu jalur distribusi vaksin nasional.

Selanjutnya, jenis vaksin Covid-19 yang nantinya digunakan untuk Vaksinasi Gotong Royong harus telah mendapat Izin Penggunaan Darurat (EUA) atau Penerbitan Nomor Izin Edar (NIE) dari Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) sesuai peraturan perundang-perundangan.

Sebelumnya, Menkes juga telah menetapkan jenis vaksin Covid-19 melalui Kepmenkes HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19.

Kini, terdapat empat jenis vaksin Covid-19 yang sudah tiba di Indonesia yaitu Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, dan Novavac.

"Mereknya tidak boleh sama supaya tidak terjadi saingan rebutan suplai. Jadi dipastikan suplainya adalah tambahan dari sumber-sumber produsen vaksin di seluruh dunia di luar empat yang pemerintah sudah dapat," kata Budi Gunadi.

Ia berharap, Vaksinasi Gotong Royong akan mempercepat vaksinasi dan memperpendek target penyelesaian vaksinasi untuk lebih dari 181 juta penduduk Indonesia yang semula ditetapkan 15 bulan menjadi 12 bulan.

Lebih lanjut, Budi Gunadi mengatakan, kolaborasi dan inovasi dari pihak pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat bisa mendorong percepatan vaksinasi Covid-19. Salah satu inovasi tersebut adalah Vaksinasi Covid-19 drive-thru di Nusa Dua, Bali.

"Semakin banyak yang berpartisipasi, besar kemungkinannya untuk kita mencapai herd immunity. Modal sosial di Indonesia besar sekali. Kali ini, perang melawan pandemi, bisa kita hadapi bersama," tutup Budi Gunadi.***

Editor: Mordiadi

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler