Kenali Gejala Diabetes, Penyakit yang Menyebabkan Ibunda Denny Cagur Meninggal

- 19 Januari 2021, 17:38 WIB
Ilustrasi diabetes.
Ilustrasi diabetes. /Pexels/Polina Tankilevitch

WARTA SAMBAS – Tadi malam Eny Sumatni, Ibuda Denny Cagur meninggal setelah bertahun-tahun menderita penyakit diabetes. Kabar duka dari komedian Indonedia ini tentunya mengingatkan setiap orang, bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal hingga kematian.

Dulu, diabetes seringkali berakibat fatal. Tetapi kemajuan ilmu pengetahuan dan pengobatan baru-baru ini menunjukkan, kebanyakan penderita diabetes dapat menikmati umur yang normal.

Namun, sebagaimana diberitakan RingtimesBali.com dalam artikel berjudul “Gawat, Gejala Diabetes Bisa Berubah Darurat, Kenali Tanda Peringatannya”, Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan, diabeter atau komplikasi yang terkait dengannya, masih menjadi penyebab utama kematian nomor tujuh di Amerika Serikat (AS), dan bertanggungjawab atas hampir 25 kematian dari setiap 100 Ribu pada 2016.

Baca Juga: Ibunda Denny Cagur Meninggal Setelah Bertahun-tahun Menderita Diabetes

Perlu diketahui, gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah tinggi (hiperglikemia), dan ketoasidosis diabetik (DKA), kerentanan yang lebih besar terhadap infeksi, dan berbagai komplikasi, semuanya meningkatkan risiko. Gejala apapun yang tiba-tiba dan tidak dapat dijelaskan, harus segera pergi ke dokter.

Seperti diketahui, diabetes memiliki dua tipe. Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin . Sementara diabetes tipe 2 mengurangi kemampuan tubuh untuk merespons insulin. Akibatnya, tubuh tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengelola glukosa dalam tubuh.

Baca Juga: Jagung Pelangi Pas Banget untuk Penderita Diabetes dan Hipertensi di Malam Tahun Baru 2021

Sebagian besar keadaan darurat diabetes terkait dengan gangguan pada kadar gula darah seseorang, tetapi komplikasi yang berkaitan dengan diabetes juga dapat menyebabkan masalah.

Berikut keadaan darurat paling umum muncul terkati diabetes:

1. Hipoglikemia Berat

Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah terlalu rendah, biasanya di bawah 70 miligram per desiliter (mg/dl).

Tanpa pengobatan, kadar gula darah yang begitu rendah dapat menyebabkan kejang dan mengancam nyawa. Ini adalah keadaan darurat medis. Namun, mudah untuk dilakukan dalam jangka pendek selama seseorang mengenali tanda-tandanya.

Hipoglikemia dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi pada diabetes biasanya berasal dari penggunaan insulin atau obat lain yang mengontrol gula darah.

Baca Juga: 4 Efek Negatif Percaya Ramalan Menurut Deddy Corbuzier

Kadar gula darah bisa turun sangat rendah ketika seseorang:

  • Mengambil lebih banyak insulin daripada yang mereka butuhkan untuk asupan makanan atau tingkat olahraga mereka saat ini
  • Mengonsumsi terlalu banyak alcohol
  • Melewatkan atau menunda makan
  • Melakukan lebih banyak olahraga daripada yang mereka harapkan

Baca Juga: Deddy Corbuzier Semprot dan Desak Mbak You Minta Maaf Lalu Ngaku ‘Saya Asal Ngomong’

Gejala hipoglikemia meliputi:

  • Kebingungan, pusing, dan mual
  • Merasa lapar
  • Merasa gemetar, gugup, mudah tersinggung atau cemas
  • Berkeringat, menggigil, pucat, dan kulit berkeringat
  • Detak jantung cepat
  • Lemah dan lelah
  • Kesemutan di area mulut
  • Sakit kepala
  • Kejang
  • Koma atau kehilangan kesadaran
  • Penurunan berat badan jika hipoglikemia berlanjut

Jika seseorang menguji kadar gula darahnya saat mengalami gejala ini, mereka mungkin menemukan bahwa kadar gula darahnya di bawah 70 mg/dl.

Baca Juga: ‘Mak Lampir’ Meninggal di Malam Minggu Karena Covid-19

2. Hiperglikemia

Hiperglikemia terjadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi karena insulin tidak ada atau tubuh tidak merespons insulin yang ada. Ini bisa terjadi jika seorang penderita diabetes tidak mendapat pengobatan.

Gejala hiperglikemia:

  • Haus meningkat
  • Kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering
  • Sakit kepala
  • Penglihatan kabur
  • Kelelahan
  • Tes akan menunjukkan kadar gula dalam darah dan urin yang tinggi.

Baca Juga: Kalina Ocktaranny Bersyukur Vicky Prasetyo Seorang Mantan Narapidana

3. Ketoasidosis Diabetik (DKA)

DKA terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup insulin untuk memungkinkan glukosa memasuki sel dengan benar.

Sel tidak memiliki cukup glukosa untuk digunakan sebagai energi, sehingga tubuh memecah lemak untuk bahan bakar.

Saat ini terjadi, tubuh menghasilkan zat yang disebut keton. Keton tingkat tinggi bersifat toksik karena dapat meningkatkan keasaman darah.

Alasan mengapa DKA mungkin terjadi meliputi :

  • Kadar insulin rendah, karena tidak mengonsumsi insulin atau karena faktor lain menghentikan insulin bekerja dengan benar
  • Tidak cukup makan
  • Mengalami reaksi insulin
  • Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 dapat mengembangkan DKA.

Baca Juga: 5 Bumbu Dapur Kaya Khasiat, Emak-emak Kudu Paham...

Gejala DKA:

  • Merasa haus atau mulut kering
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan
  • Kulit kering atau memerah
  • Mual, muntah, atau sakit perut
  • Kesulitan focus
  • Kebingungan
  • Sulit bernafas
  • Sebuah bau buah pada nafas.***(Putu Diah Anggaraeni/RingtaimesBali.com)

Editor: Mordiadi

Sumber: Ringtimes Bali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x