Bila dalam satu hari kebutuhan kalori adalah sekitar 2000 kalori, jumlah tersebut dapat sekaligus Anda dapatkan dalam satu porsi makanan Lebaran. Inilah yang menyumbang pada kenaikan berat badan usai Lebaran.
Makanan tinggi gula
Baca Juga: Libur Lebaran 2021, BCA Tutup 3 Hari sejak Rabu 12 Mei 2021
Putri salju, nastar, kue semprit, kue lapis, dan beragam kue kering lainnya saat Lebaran mengandung gula yang tinggi. Ditambah lagi, minuman manis yang disajikan seperti es buah, sirup, cendol, es campur semakin menambah asupan gula dalam tubuh Anda. Hal tersebut tentu menyebabkan berat badan makin bertambah dan meningkatkan risiko obesitas maupun penyakit diabetes.
Waktu tidur berkurang
Bercengkerama dengan keluarga sering membuat lupa waktu hingga akhirnya Anda begadang selama beberapa hari. Hal ini membuat waktu tidur Anda berkurang dan terjadi peningkatan hormon ghrelin, yang dapat memicu nafsu makan. Akibatnya, Anda akan makin kalap untuk makan.
Kurangnya aktivitas fisik
Saat Lebaran, Anda mungkin lebih memilih untuk duduk dan bersantai di rumah. Akibatnya, tubuh akan mengalami surplus kalori, di mana jumlah kalori yang masuk akan lebih banyak daripada yang dibakar. Kelebihan kalori tersebut akan menumpuk dalam tubuh, menjadi lemak dan membuat berat badan makin meningkat.
Baca Juga: Berhasil Lolos Pos Penyekatan Mudik Lebaran 2021?, Menko PMK Muhadjir Effendy: Kita Karantina
Tips agar timbangan tetap stabil setelah Lebaran