Sapi Presiden Jokowi Suspek PMK, Hasil Pengujian Keluar dalam Pekan Ini

- 17 Mei 2022, 21:06 WIB
Seekor sapi kurban milik Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang dititipkan di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)./foto ilustrasi
Seekor sapi kurban milik Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang dititipkan di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)./foto ilustrasi /ANTARA/

WARTA SAMBAS - Seekor sapi kurban milik Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang dititipkan di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalbar suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Menurut Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Sanggau, sapi Presiden Jokowi ini merupakan salah satu dari 17 ekor sapi yang suspek PMK.

Pasalnya, sapi Presiden Jokowi tersebut disimpan dalam satu kandang dengan sapi asal Jawa Timur (Jatim).

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Disbunak Kabupaten Sanggau Dadan Sumarna mengungkapkan, 500 ekor sapi asal Jatim masuk Kalbar April 2022 lalu.

Baca Juga: PMK pada Sapi di Jatim, Khofifah: Penanganannya Mirip Covid-19

Dari 500 ekor sapi asal Jatim tersebut, 33 ekor di antaranya masuk Kabupaten Sanggau.

Sapi tersebut, ungkap Dadan, disimpan dalam satu kandang dengan sapi Presiden Jokowi yang dititip tahun lalu untuk hewan kurban.

Kemudian dalam kandang tersebut 17 ekor sapi, termasuk sapi Presiden Jokowi, memperlihatkan gejala PMK, mulut berbuih dan kakinya luka hingga bernanah.

Dua dokter dan lima paramedik pun ditugaskan untuk memeriksa hewan suspek PMK tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Jual Beli Vaksin, Kemenkes Revisi PMK

“Kita tunggu hasilnya dalam seminggu ini. Kalau nanti positif tentu kami akan segera mencari langkah cepat dan tepat supaya tidak menular,” kata Dadan, Selasa 17 Mei 2022.

Ia mengungkapkan, penularan PMK ini begitu cepat. Bahkan bisa melalui udara. Tetapi aman bagi manusia, karena penularannya dari hewan ke hewan saja.

Sembari menunggu hasil laboratorium, Disbunak juga menjalin kerjasama dengan Polres Sanggau untuk menjaga perbatasan antarkabupaten.

Di antaranya di Toba, Tayan, Sosok dan beberapa titik lainnya yang menjadi lalu lalang distribusi ternak.

"Distribusi ternak dari luar Sanggau ke Sanggau untuk sementara kami stop,” pungkas Dadan.***

Editor: Mordiadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x