PMK pada Sapi di Jatim, Khofifah: Penanganannya Mirip Covid-19

- 9 Mei 2022, 11:45 WIB
Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada sapi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) hingga tersebar di 4 kabupaten, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto./Foto: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginjau peternakan sapi
Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada sapi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) hingga tersebar di 4 kabupaten, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto./Foto: Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginjau peternakan sapi /kominfo.jatimprov.go.id/

WARTA SAMBAS - Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK pada sapi di Provinsi Jawa Timur (Jatim) hingga tersebar di 4 kabupaten, yakni Gresik, Lamongan, Sidoarjo dan Mojokerto.

Peternak dari beberapa kabupaten lainnya di Jatim juga melaporkan gejala PMK pada sapi atau ternak lainnya.

Supaya PMK pada sapi ini tidak semakin meluas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim menggunakan pendekatan yang sama pada pengendalian Covid-19.

"Penanganannya mirip dengan proses penanganan Covid-19," kata Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jatim, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari laman kominfo.jatimprov.go.id, Senin 9 Mei 2022.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Serang Jawa Timur, Khofifah Berlakukan Tanggap Darurat

Proses penanganan PMK pada sapi yang dimaksudkan Khofifah tersebut berbasis kandang (karantina) selama 14 hari.

"Karena ini penyebarannya lewat airbone (transmisi udara). Jadi lebih luas lagi, yakni lewat angin," jelas Khofifah.

Dalam radius angin tertentu, lanjut dia, kemungkinan PMK pada sapi bisa terbawa atau tersebar.

Melihat cara penyebaran inilah, penanganan PMK pada sapi mirip pada pengendalian Covid-19.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: kominfo.jatimprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x