Ganjar Pranowo versus Puan Maharani, Pengamat Politik: 'Drama Bunuh Diri' Palsu ala PDIP

25 Mei 2021, 19:38 WIB
Ganjar Pranomo versus Puan Maharani, Pengamat Politik: 'Drama Bunuh Diri' Palsu ala PDIP /Instagram.com @ganjar_pranowo, @puanmaharani

WARTA SAMBAS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belakangan terus menerus menjadi buah bibir publik. Sikap partai berlambang banteng moncong putih terhadap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dinilai hanya sebagai tindakan bunuh diri.

Mengabaikan serta menyerang Ganjar Pranowo secara bertubi-tubi demi mengusung Puan Maharani yang kalah pamor sebagai Calon Presiden (Capres), dinilai hanya akan mematikan PDIP pada Pemilu atau Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di tengah penilaian publik tersebut, pengamat politik memberikan sudut pandang penilaian yang berbeda. Perseteruan Ganjar Pranowo versus Puan Maharani ini hanyalah drama politik belaka untuk meningkatkan popularitas PDIP.

“Dalam rimba raya politik, tidak ada peristiwa politik yang terjadi tanpa intensi,” kata Mikhael Raja Muda Bataona, Akademisi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Selasa 25 Mei 2021.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Kelewatan dan Sok Pintar oleh PDIP

Menurut Dosen Investigatif News dan Jurnalisme Konflik di FISIP Unwira Kupang ini, pernyataan politik dari Puan Maharani dan Bambang Pacul didekonstruksi untuk mendapatkan makna-makna terdalam di baliknya.

Mikhael menilai, peristiwa di tubuh PDIP itu agak aneh, karena sebelumnya Ganjar Pranowo menemui Megawati Soekarnoputri untuk menyerahkan lukisan ibunda Puan Maharani itu bersama anak-anak.

Setelah itu, Ganjar Pranowo juga foto bareng Megawati, kemudian membagikan moment tersebut ke Instangram. "Hanya dalam hitungan hari (sejak momen tersebut-red) Ganjar Pranowo justru 'diserang' oleh Puan dan Bambang Pacul dengan pernyataan-pernyataan yang sangat beringas, seperti 'sudah kelewatan' dan 'sok pintar'," kata Mikhael.

Kemudian, Ganjar Pranowo juga tidak diundang dalam acara PDIP di rumahnya sendiri, Jawa Tengah. Acara tersebut menghadirkan Puan Maharani. "Itu tidak mungkin dibuat tanpa koordinasi di antara mereka,” ujar Mikhael.

Melihat beberapa kejadian tersebut, Mikhael pun menilai, peristiwa Ganjar Pranowo versus Puan Maharani ini hanyalah drama politik yang sengaja disiapkan PDIP.

“Sebuah 'drama bunuh diri' palsu ala PDIP untuk menaikkan popularitas PDIP dan dua tokoh yang paling berpeluang direkomendasikan Megawati dalam Pilpres 2024, yaitu Ganjar dan Puan ini," jelas Mikhael.

Baca Juga: PDIP Abaikan Ganjar Pranowo, Netizen: Siap-siap Kalian Nyungsep di (Pilpres) 2024

Jadi, tegas Mikhael, peristiwa ini bukan benar-benar tindakan bunuh diri yang dilakukan PDIP dalam menyongsong Pilpres 2024. “Melainkan bunuh diri palsu untuk menaikkan perhatian publik dalam rangka popularitas dan elektabilitas tokoh-tokoh PDIP," katanya.

Dalam peristiwa ini, kata Mikhael, PDIP ingin mendapat dua keuntungan sekaligus, yaitu kembali mendominasi wacana tokoh soal Pilpres yang sempat beralih ke Anis Baswedan dan Prabowo, juga menaikkan popularitas Puan Maharani.

Menurut Mikhael, dengan drama bunuh palsu ini, Puan Maharani akan menjadi tokoh utama dalam wacana di ruang-ruang publik, baik fisik maupun virtual. "Setelahnya, disurvei seperti apa elektabilitasnya di akhir drama ini," tuturnya.

Jika mereka akhirnya justru akrab dan solid, tambah Mikhael, citra Puan Maharani otomatis pulih ke arah positif karena masih 3 tahun menuju Pilpres. Sehingga menjadi tugas DPP PDIP menaikkan popularitas dan elektabilitasnya.

Secara politis, menurut Mikhael, bentrokan politik ini risikonya sangat rendah bagi PDIP, sebab Ganjar Pranowo dan Puan Maharani merupakan tokoh kunci di PDIP selain Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi).

Apalagi, tambah dia, Ganjar Pranowo juga memahami bahwa dirinya merupakan kader PDIP dan secara ideologis wajib menjaga soliditas partai.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler