Anggaran Sekretariat DPRD Kalbar Ditambah Lagi, Suyanto Tanjung pun Berang

7 Januari 2022, 19:55 WIB
Anggota DPRD Provinsi Kalbar, Suyanto Tanjung berang mengetahui anggaran Sekretariat ditambah lagi di tengah kondisi rakyat lagi susah. /Mordiadi/Warta Sambas Raya

WARTA SAMBAS - Semula alokasi anggaran untuk Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar Rp113 Miliar dalam RAPBD Tahun Anggaran (TA) 2022.

Alokasi tersebut sudah cukup besar untuk kegiatan Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar. Namun, celakanya malah ada usul agar ditambah lagi.

Tambahannya mencapai Rp14 Miliar. Sehingga total anggaran Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar menjadi Rp127 Miliar pada TA 2022.

"Ini yang membuat saya merasa sangat sedih," kata Suyanto Tanjung, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, saat jumpa pers di Sekretariat DPD Partai Hanura Kalbar, Jumat 7 Januari 2022.

Baca Juga: Realisasi Pembangunan Selalu Mepet di Punghujung Tahun, Suyanto Tanjung: Alasan Mereka Selalu Sama

Suyanto pun menceritakan, pada hari ini dilaksanakan 2 paripurna di DPRD Provinsi Kalbar, yakni pada pukul 09.00 dan 13.30 WIB.

Paripurna persetujuan Pimpinan DPRD Provinsi Kalbar terhadap Hasil Evaluasi RAPBD TA 2022 sejatinya digelar pukul 13.30 WIB.

Namun paripurna tersebut dimajukan menjadi sebelum Salat Jumat atau setelah paripurna pertama tentang Pembentukan Pansus CSR pukul 09.00 WIB.

Suyanto menolak paripurna tersebut dimajukan, karena waktunya terlalu mepet, mengingat umat Islam akan Salat Jumat.

Baca Juga: Pengusaha Kratom Sambut Baik Inisiasi DPRD Kalbar, Harry Tri Yoga: Kami Sangat Siap Bantu

Namun karena kalah suara, paripurna tersebut tetap dilaksanakan sebelum Salat Jumat. Sehingga banyak persoalan yang kemungkinan tidak selesai dibahas.

Ketika paripurna berlangsung, Suyanto pun interupsi, mempertanyakan tentang penambahan anggaran untuk Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar.

Sedari awal Suyanto sudah mempertanyakan alokasi Anggaran Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar yang cukup besar, mencapai Rp113 Miliar.

Dalam kondisi pandemi sekarang, di mana kegiatan lebih banyak dilakukan secara online, tentunya tidak memerlukan anggaran sebesar itu.

Baca Juga: Setujui Raperda APBD Kalbar 2022, Tapi Fraksi PAN Beri 5 Catatan Penting ke Gubernur

Ternyata, sudah pun alokasi anggaran sebesar itu, muncul lagi usulan penambahan Rp14 Miliar untuk Sekretariat DPRD Provinsi Kalbar.

Hal inilah yang membuat Suyanto berang, sekaligus prihatin. Masyarakat sedang susah, tapi malah anggaran Sekretariat DPRD yang diperbesar lagi.

Dengan adanya penambahan Rp14 Miliar itu, total alokasi anggaran Sekretariat DPRD Kalbar menjadi Rp127 Miliar.

Terkait penambahan itu, Suyanto pun mempertanyakan di mana hati nurani teman-temannya yang duduk di kursi DPRD Provinsi Kalbar. 

Baca Juga: Harga Cabai Meroket, Komisi II DPRD Kalbar Tawarkan Solusi Program 10 Bibit Cabai per KK

"Tega-teganya, dengan kondisi rakyat yang lagi susah, lalu kita minta tambahan dana Rp14 Miliar lagi," ucap Suyanto.

Sebagai wakil rakyat, politisi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) ini mengaku sedih dengan adanya penambahan alokasi anggaran untuk kegiatan dewan tersebut.

Sementara masyarakat sedang susah karena pandemi Covid-19, dihantam musibah bencana alam, dan banyaknya insfrastruktur jalan yang rusak.

"Rakyat mengirim wakilnya di DPRD ini tentu harus amanah memperjuangkan kepentingan rakyat. Salah satunya tentang infrastruktur," kata Suyanto.

Baca Juga: Gagal Jadi Ketua Partai Demokrat Kalbar, Aron Tolak Masuk Kepengurusan Ermin Elviani karena ini

Hampir di semua daerah di Kalbar, ungkap Suyanto, jalannya rusak. Terutama di Kabupaten Sanggau, Sekadau, Sintang, Melawi dan Kapuas Hulu.

Legislator Kalbar Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Sintang ini mengungkapkan, jalan-jalan di daerah yang diwakili ini banyak yang rusak.

"Jalan dari Sintang menuju Binjai, Ketungau Hilir, Ketungau Tengah sampai ke Ketungau Hulu itu dalam kondisi rusak parah, rusak berat," kata Suyanto.

Demikian pula dengan ruas jalan dari Nanga Mau, Tebida, Serai sampai Ambalau di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalbar.

"Jalannya itu, jangankan dilintasi mobil, dengan sepeda motor saha belum bisa tembus," sesal Suyanto.

Baca Juga: Korban Banjir Kalbar Harus Ditangani Bersama, Prabasa: Jangan Cuma Sibuk Saling Menyalahkan

Demikian pula fengan kondisi jalan di Soktan, Kota Bary dan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi. Kondisinya sangat memprihatinkan.

Di tengah kondisi seperti itu, Suyanto pernah mengajukan tambahan anggaran Rp5,3 Miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Tebida dan Serawai.

Tetapi pengajuannya itu tidak disetujui, dengan alasan tidak ada anggaran sebesar itu untuk memperbaiki infrastruktur jalna yang rusak.

"Tiba-tiba begitu ada usulan penambahan anggaran Rp14 Miliar untuk Sekretariat DPRD, malah dananya ada, ini bagaimana, saya bingung," kesal Suyanto.

Baca Juga: PKS Potong Gaji Legislator Lagi, Arief Joni Prasetyo: untuk Bantu Korban Banjir Kalbar

Dengan anggaran Sekretariat DPRD menjadi Rp127 Miliar itu sebenarnya untuk kegiatan apa di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.

"Saya sebagai Anggota Banggar (Badan Anggaran) tidak mengetahui dana itu ke mana, mau digunakan ke mana dana sebanyak itu," ujar Suyanto.

Ia menilai, sudah saatnya masyarakat mengetahui secara transparan bagaimana wakilnya di DPRD dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.

Suyanto menilai, masyarakat wajib mengkritisi berbagai hal yang dilakukan wakilnya di DPRD Kalbar, apakah betul-betul memperjuangkan kepentingan rakyat atau tidak.

"Bukan berarti saya menganggap hanya diri saya sebagai Anggota Dewan yang baik. Saya hanya ingin teman-teman mengetahui kondisi masyarakat yang susah," kata Suyanto.

Baca Juga: Realisasi Pembangunan Jalan di Kalbar, Subhan Nur: Janji Politik Gubernur yang Ditagih Rakyat

Suyanto berharap, rekan-rekannya yang menyetujui penambahan anggaran Sekretariat DPRD Kalbar itu bisa menyadari dan mengetahui perasaan masyarakat.

"Saya tahu apa yang dirasakan masyarakat, karena saya bersama mereka, makanya saya perjuangkan," tegas Suyanto.

Ia mengatakan, dengan adanya usulan penambahan anggaran Sekretariat DPRD Kalbar ini, sepertinya ada yang sengaja mengabaikan kondisi masyarakat yang sedang susah.

"Saya merasa sangat prihatin dengan kondisi hari ini, di mana ada oknum-oknum yang menutup telinganya untuk kondisi rakyat yang lagi susah," pungkas Suyanto.***

Editor: Mordiadi

Tags

Terkini

Terpopuler