"Manusia itu kalau urusan nikmat nggak pernah puas. Tapi (dengan cara) yang ini nggak, kata Allah 'saya akan terus tambah'. Mau minta apa? tambah, sampai kamu merasa puas. 'Puas ya Allah, cukup, sudah',"ujar UAH.
Lantas bagaimana sih cara dan syaratnya? Apa amalannya?
Adapun cara, syarat dan amalan itu menurut Ustaz Adi Hidayat cukup dengan bersyukur. Sebagaimana kutipan ayat ke 7 dari Surah Ibrahim di Al-Qur'an. "La in syakartum: Jika kalian bersykur. La aziidannakum: pasti aku tambahkan nikmat untuk kalian. Demkian diterjemahannya," kata UAH.
Menurut UAH jika kita serius mengamalkan syarat tersebut maka ada jaminannya dari Allah dan Alquran yang tak perlu diragukan kebenarannya. "Syaratnya 'in syakartum (bersyukur) kalian harus mensyukuri semua nikmat yang saya berikan itu'. Begitu anda syukuri, maka itulah jaminan langsung diterapkan dalam Alquran," tukasnya.***