WARTA SAMBAS - Tidak lolosnya salah satu pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memunculkan pertanyaan besar bagi khalayak termasuk Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Kurnia Ramadhan. Terlebih ia yang memimpin Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat.
"OTT Nganjuk ini dipimpin oleh seseorang yang namanya tercantum di antara 75 pegawai KPK,” katanya melansir dari bekasi.pikiran-rakyat.com dalam artikel OTT Bupati Nganjuk Dikabarkan Dipimpin Pegawai KPK yang Tak Lolos TWK, ICW: Konyol! bersumber dari Antara.
Kurnia lantas heran dengan hal ini, pasalnya, pegawai KPK yang memimpin OTT tersebut justru dinilai tidak memiliki wawasan kebangsaan.
“Konyolnya, orang ini malah disebutkan tidak memiliki wawasan kebangsaan karena gagal melewati TWK,” kata Kurnia
Ia lantas mempertanyakan maksud dari TWK yang dilaksanakan oleh KPK sebagai tes alih fungsi menjadi ASN.
“Jika TWK dianggap sebagai tes untuk menguji rasa cinta terhadap tanah air, bukankah selama ini yang dilakukan penyelidik dan penyidik KPK telah melampaui itu?” katanya melanjutnya.