Network
WARTA SAMBAS – Tidak seperti kebanyakan daerah di Indonesia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat tidak menerapkan larangan mudik lokal. Sehingga warganya bebas saling mengunjungi keluarga antarkabupaten/kota.
“Sejauh ini tidak ada penyekatan," kata Audy Joinaldy, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Barat, seperti dikutip WartaSambasRaya.com dari ANTARA, Sabtu 8 Mei 2021.
Kendati bebas mengunjungi keluar antarkabuaten/kota dalam Provinsi Sumatera Barat, warga harus harus menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk mencegah penulara Covid-19.
"Wajib gunakan masker. Petugas akan memantau penerapan ini. Kalau kedapatan melanggar, disanksi tegas sesuai Perda Nomor 6 Tahun 2020," ujar Audy Joinaldy.
Baca Juga: Dicegat Petugas, 9 Orang Anggota Keluarga Ini Nekat Mudik dengan Jalan Kaki Sejauh 15 Kilometer
Seperti diketahui, dalam satu bulan terakhir, penyebaran Covid-19 di Sumatera Barat cukup tinggi. Dari 19 kabupaten/kota hanya 2 daerah yang Zona Kuning Covid-19, yakni Kabupaten Dharmasraya dan Kota Pariaman. Sementara sisanya Zona Orange.
Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatera Barat, Jasman mengungkapkan, dalam satu bulan terakhir Positivity Rate (PR) atau perbandingan sampel yang diperiksa dengan temuan kasus positif selalu berada di atas 10 persen. Bahkan, pernah mencapai 20 persen.
Menurut Jasman, kondisi tersebut sudah sangat mengkhawatirkan dan kewajiban penerapan protokol kesehatan tidak bisa dilonggarkan lagi.
"Pemprov Sumatera Barat sudah beberapa kali melakukan rapat koordinasi untuk mencari solusi agar penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan. Ini memang butuh kerja bersama dari berbagai pihak," harpa Jasman.***
