Network
WARTA SAMBAS - Wakil Komandan Tentara Gabungan ke-41 Distrik Militer Pusat Rusia Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky tewas di Ukraina.
Jenderal Rusia peraih Medal of Courage ini tewas ditembak salah seorang penembak jitu (sniper) Ukraina.
Kabarnya, jenazah Jenderal Rusia yang tewas dalam pertempuran sengit dengan Ukraina ini dimakamkan pada Sabtu 5 Maret 2022.
Dilansir IsuBogor.com dalam artikel berjudul "Jenderal Top Rusia Dilaporkan Tewas oleh Penembak Jitu Ukraina, Begini Kondisinya", Militer Rusia belum mengkonfirmasi kematian jenderalnya ini.
Namun Sergei Chipilyov dari Union Airborne Forces Union of Russian Paratroopers menanggapi dan menjelaskan kondisi jenderal top Rusia itu di akun media sosialnya.
"Dengan rasa sakit yang luar biasa, kami menerima berita tragis tentang kematian teman kami, Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky, di Ukraina selama operasi khusus," unggahnya.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarganya," tulis Chipilyoy.
Baca Juga: Rusia Serang Nuklir Ukraina, Eropa Nyaris Tamat
Mayor Jenderal Andrey Aleksandrovich Sukhovetsky merupakan veteran terhormat yang dua kali berpartisipasi dalam Parade Kemenangan di Lapangan Merah Moskow.
Ia merupakan perwira milite rpenerima Order of Courage, Order of Military Merit, dan Medal of Courage.
Sukhovetsky memimpin Divisi Serangan Lintas Udara ke-7 di Novorossiysk selama 3 tahun.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dalam artikel berjudul "Jenderal Senior Rusia Tewas Dibunuh Penembak Jitu Ukraina, Jadi Pukulan Besar Pihak Vladimir Putin", Sukhovetsky juga seorang Wali Kota.
Sukhovetsky dikabarkan tewas dibunuh penembak jitu Ukraina ketika pasukan pertahanan Kiev menangkis serangan Moskow.
Kendati demikian, tidak jelas kabar di mana pria berusia 47 tahun tersebut dibunuh penembak jitu Ukraina.
Kematiannya menambah daftar panjang tokoh senior Rusia yang tewas selama sepekan invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia 110 Dolar AS dan Terus Meroket, Bakal Lebih Parah karena Sanksi atas Migas Rusia
Di sisi lain, setelah berhari-hari menyangkal, Kremlin mengakui bahwa 498 tentaranya tewas dan 1.600 terluka dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Kendati demikian, jumlah tentara tewas pihak Vladimir Putin dipastikan lebih banyak dari yang diberitakan.
Sementara itu, angkatan bersenjata Ukraina mengklaim hari ini bahwa 9.000 tentara Rusia telah tewas dalam konflik ini.
Tewasnya Jenderal Rusia Andrey Sukhovetsky ini akan dianggap Ukraina sebagai tanda lain yang menggembirakan, bahwa invasi Rusia tidak berjalan sesuai rencana.***
