Baca Juga: Besok Pelantikan Joe Biden, Senjata Api Laris Manis di Amerika Serikat
Hal tersebut, menyusul Presiden terpilih Joe Biden menguraikan proposal stimulus 1,9 triliun Dollar AS pada pekan lalu. Tentunya ini sebagai bagian dari agenda kebijakan domestik yang besar pada pengeluaran pemerintah.
Rencana ini tentu diharapkan dapat memberi dorongan penting bagi ekonomi yang dilanda pandemic Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Namun, investor pun mengatakan, stimulus besar-besaran juga dapat memperluas defisit yang sudah besar dan menaikkan imbal hasil obligasi.
Baca Juga: Presiden Baru AS Joe Biden Langsung Beri Angin Segar ke Negara Muslim
Di sis lain juga menurut Ariston, kondisi kenaikan kasus Covid-19 bertambah 10.365 pada Selasa, 19 Januari 2021. Sehingga total kasus positif menjadi 927.380 kasus, pasien sembuh 753.948 orang, dan meninggal 26.590 jiwa.
"Kondisi yang terus menaik ini bisa memicu kebijakan yang lebih ketat terhadap pergerakan aktivitas ekonomi," ingat Ariston.***(Edwin Gusani/Pikiranrakyat-Bekasi.com)