Target Vaksinasi Covid-19 Tercapai, Budi Gunadi: Sudah 3 Hari Kita Menembus 1 Juta Dosis per Hari

5 Juli 2021, 18:48 WIB
Target Vaksinasi Covid-19 Tercapai, Budi Gunadi: Sudah 3 Hari Kita Menembus 1 Juta Dosis per Hari /Pixabay/Katja Fuhlert

WARTA SAMBAS – Vaksinasi Covid-19 mencapai 1 juta dosis per hari untuk mewujudkan kekebalan komunal (herb immunity) yang ditargetkan pemerintah selama ini, sudah tercapai.

“Sudah ada tiga hari yang kita menembus satu juta dosis dengan puncak tertinggi di angka 1,5 juta dosis," ungkap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, ketika Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi IX DPR RI, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Senin 5 Juli 2021.

Budi Gunadi merinci, pencapai 10 juta dosis pertama dalam waktu 8 pekan, kemudian 10 juta kedua dalam 4 pekan. “Sekarang 10 juta ketiga kita sudah capai dalam waktu dua pekan," rincinya.

Kendati sudah beberapa hari mencapai target Vaksinas Covid-19, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus berupaya meningkatkan cakupan penyuntikan Vaksin. Di antaranya dengan menyasar remaja berusia 12 hingga 17 tahun.

"Vaksinasi anak ini, kita sudah memberikan izin, berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) dan Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI)," jelas Budi Gunadi.

Baca Juga: Jokowi Minta Kadin Kejar Target 'Vaksinasi Gotong Royong' 22 Juta Dosis

Sementara itu, menurut Satuan Tugas atau Satgas Penanganan Covid-19, pada Minggu 4 Juli 2021 kemarin, jumlah warga yang sudah 2 kali mendapat suntikan Vaksin Covid-19 mencapai 13.979.564 orang.

Sedangkan jumlah warga yang sudah mendapat suntikan dosis pertama Vaksin Covid-19 tercatat 32.063.745 orang.

Pemerintah berencana memvaksinasi 181,5 juta warga atau sekitar 70 persen dari penduduk Indonesia guna mewujudkan kekebalan komunal terhadap Covid-19.

Seperti diketahui, dalam program Vaksinasi COVID-19 tahap pertama dan kedua, pemerintah menyasar 40.349.049 orang yang meliputi kelompok sumber daya manusia bidang kesehatan, pekerja sektor pelayanan publik, dan warga Lanjut Usia (Lansia).

Sasaran program Vaksinasi Covid-19 sudah diperluas ke warga usia pra-Lansia (di atas 50 tahun), warga berusia di atas 18 tahun sampai 49 tahun, dan anak-anak atau remaja berusia 12 hingga 17 tahun.

Sementara itu, Mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Gorontalo, dr AR Mohammad, SpPD FINASIM menilai, pemerintah perlu mengambil langkah baru untuk mempercepat pencapaian target kekebalan komunal di Indonesia, yakni dengan penyuntikan vaksin dosis tunggal di daerah terpencil dan kepulauan.

"Ini tantangan juga solusi dalam upaya mempercepat capaian Vaksinasi COVID-19 di daerah-daerah khususnya di wilayah terpencil dan kepulauan," kata AR Mohammad.

Tentu langkah yang perlu menjadi bahan pertimbangan penting, yaitu menambah jumlah Vaksin Covid-19 dari sumber baru. Kendati Pemerintah telah menetapkan 6 jenis Vaksin Covid-19 yang dapat digunakan di Indonesia.

Baik yang diproduksi oleh PT Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation, Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech Ltd.

Kenapa tidak untuk mencoba vaksin Johnson & Johnson yang direkomendasikan memberi perlindungan lebih kuat terhadap penyakit serius serta potensi perawatan di Rumah Sakit (RS) serta risiko kematian akibat Covid-19.

Dalam suatu jurnal kesehatan, kata AR Mohammad, uji klinis Vaksin tersebut telah dilakukan di tiga benua, satu dosis vaksin Johnson & Johnson diketahui 85 persen melindungi dari Covid-19 dengan kondisi parah.

Olehkarenanya, jelas dia, pemerintah perlu mengambil strategi baru dalam menghadapi Virus Corona dengan varian baru untuk meredam penularannya yang sangat cepat.

"Kita sedang menghadapi persoalan akibat tingginya angka penularan meski angka kesembuhan pun cukup baik. Karena itu, langkah tepat yang perlu dilakukan adalah menerapkan vaksin dosis tunggal," tegas AR Mohammad.

Keuntungannya, menurut AR Mohammad, lebih efisien, lebih murah, hemat sumber daya dan waktu. Sehingga cepat tercapai target kekebalan komunal minimal untuk 70 persen rakyat Indonesia.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler