- Penyakit jantung
- Penyakit liver
- Gangguan fungsi ginjal
- Gangguan saluran pernapasan
- Penyakit paru-paru kronis
- Kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau kelainan pada otak
- Gangguan sistem kekebalan tubuh,
- Gangguan metabolisme gula (kelainan genetika),
- Sindrom Steven-Johnson, atau
- Baru mendapatkan vaksin flu hidung kurang dari dua peran.
Berikut efek samping obat Oseltamivir:
- Sakit kepala
- Merasa tidak enak badan
- Batuk dan hidung tersumbat (khususnya pada anak-anak)
- Sakit perut
- Diare
- Mual dan muntah
- Sulit tidur
Seperti diketahui, Oseltamivir ini merupakan salah satu dari 8 obat yang mendapat izin Penggunaan Darurat (EUA) dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk terapi penyembuhan Covid-19.
Izin darurat tersebut tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala BPOM Nomor: PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization).
Menurut Staf Khusus III Menteri Badan Umum Milik Negara (BUMN), Arya Sinulingga yang menerima SE tersebut, Kepala BPOM telah mengeluarkan Petunjuk Teknis (Juknis) Pelaksanaan Persetujuan EUA sebagai acuan bagi pelaku usaha dan fasilitas pelayanan kesehatan dalam mengolah obat.
Berikut 8 obat yang mendapat EUA dari BPOM untuk digunakan sebagai obat terapi penyembuhan Covid-19:
- Ivermectin
- Remdesivir
- Favipiravir
- Oseltamivir
- Immunoglobulin
- Tocilizumab
- Azithromycin
- Dexametason (tunggal).
"Jadi sekarang setelah keluar hasilnya, semoga ini bisa memberikan terobosan-terobosan baru untuk pengobatan terapi Covid-19," tutur Arya Sinulingga.
Obat terapi penyembuhan ini, menurut Arya, tentunya dapat mendorong penurunan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Apalagi, Ivermectin termasuk di dalamnya.***