DPR RI Minta Batasi Penerbangan dari Afrika Selatan, Ini Alasannya...

- 26 November 2021, 22:17 WIB
Untuk melindungi bangsa Indonesia, DPR RI meminta pemerintah membatasi penerbangan dari Afrika Selatan./Foto: Ilustrasi Virus Corona
Untuk melindungi bangsa Indonesia, DPR RI meminta pemerintah membatasi penerbangan dari Afrika Selatan./Foto: Ilustrasi Virus Corona /Unsplash/Fusion Medical Animation

WARTA SAMBAS - Untuk melindungi bangsa Indonesia, DPR RI meminta pemerintah membatasi penerbangan dari Afrika Selatan.

DPR RI menilai pembatasan penerbangan dari Afrika Selatan tersebut sangat diperlukan untuk mencegah masuknya Virus Corona Varian Nu atau B.1.1.529 ke Indonesia.

Bersamaan pembatasan penerbangan dari Afrika Selatan, DPR RI juga meminta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menggali informasi terkait Varian Nu.

"Saya pikir ini penting sebagai tindakan pencegahan, mitigasi dan melindungi rakyat Indonesia dari varian baru Covid-19 tersebut," kata Sufmi Dasco, Wakil Ketua DPR RI, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Jumat 26 November 2021.

Baca Juga: Akses Vaksin Covid-19 Tak Mudah Didapat, Wiku Adisasmito: Harus Sangat Dihargai

Dasco mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, Varian Nu ini dapat bermutasi dua kali lipat lebih banyak dari Varian Delta.

"Menghadapi Varian Delta saja kita sudah kewalahan, Rumah Sakit penuh, para Nakes kelelahan, obat-obatan susah, oksigen sulit dan korban meninggal tidak sedikit," ucap Dasco.

Bukan hanya dari Afrika Selatan, tambah Dasco, penerbangan dari negara lainya teridentifikasi sudah dimasuki Varian Nu untuk segera dibatas.

Pemerintah Indonesia pun diminta menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat bagi para pelancong Indonesia yang kembali dari  negara-negara tersebut.

Baca Juga: Tren Kenaikan Kasus Aktif Covid-19 di 131 Kabupaten dan Kota, Airlangga: Waspada

"Pemerintah harus mengambil langkah tegas agar varian B.1.1.529 yang katanya lebih ganas daripada (varian) Delta ini tidak masuk ke negara kita," kata Dasco.

Seperti diketahui Virus Corona Varian Nu kali pertama terdeteksi di Botswana pada 11 November 2021.

Selain itu kasus pertama terkonfrimasi di Afrika Selatan pada 14 November 2021 lalu dan data terakhir telah berkembang 22 kasus.

Kemudian seorang pelancong yang baru pulang dari Afrika Selatan juga membawa Varian Nu ke Hong Kong.

Baca Juga: Angka Kematian Covid-19 Indonesia Turun 16 Persen, Kemenkes: Global dan Regional Eropa Naik

Sebagai informasi, protein lonjakan yang melapisi bagian luar Varian Nu memungkinnya menempel dan masuk ke sel manusian.

Protein lonjakan dapat memengaruhi kemampuan untuk menginfeksi sel dan menyebar dan mempersulit sel kekebalan tubuh untuk menyerang patogen.

Varian Nu membuat protein lonjakan kurang dikenali oleh antibodi tubuh, sehingga pertahanan tubuh dapat dengan mudah dilewatinya.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah