Galang Dana untuk Bantu Petani Kratom Korban Banjir Kalbar, Harry Tri Yoga: Mengetuk Hati Pengusaha Besar

12 November 2021, 20:09 WIB
Ketua Harian Konsorsium Asosiasi Pengusaha Kalbar, Harry Tri Yoga (inzet) berharap pengusaha Kratom yang sudah sukses membantu petani Kratom yang menjadi korban banjir Kalbar. /Nita Bahari /ANTARA

WARTA SAMBAS - Para petani Kratom juga terdampak banjir Kalbar. Tanaman bernama latin Mitragyna speciosa yang mereka budidayakan ini tidak bisa dipanen.

Pohon Kratom yang tadinya tumbuh subur di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas sudah terendam banjir Kalbar.

Olehkarenanya, Konsorsium Asosiasi Pengusaha Kratom Kalbar menggalang dana untuk membantu para petani Kratom yang menjadi korban banjir Kalbar.

"Kami mengetuk hati para pengusaha yang sudah besar, yang sudah berhasil menikmati hasil Kratom, untuk beramal, membantu para petani yang terdampak banjir Kalbar," kata Harry Tri Yoga, Ketua Harian Konsorsium Asosiasi Pengusaha Kratom Kalbar, ditemui WARTA SAMBAS, Jumat 12 November 2021.

Baca Juga: Korban Banjir Kalbar Harus Ditangani Bersama, Prabasa: Jangan Cuma Sibuk Saling Menyalahkan

Yoga mengungkapkan, bencana banjir Kalbar yang berlangsung lama ini sangat berdampak pada para petani Kratom.

"Bencana banjir Kalbar ini sudah setinggi pohon Kratom. Sehingga tidak bisa dipanen. Kalau dipaksanakan untuk dipanen, hasilnya tidak akan baik," kata Yoga.

Cuaca hujan saja, menurut Yoga, akan sangat tidak baik proses panen Kratom, apalagi banjir seperti sekarang.

"Banyak kotoran atau debu yang melekat di daun Kratom. Hal itu menyebabkan tanaman ini tidak laku dijual," jelas Yoga.

Baca Juga: Perusahaan Tolak Bantu Korban Banjir Kalbar, Fransiskus Ason Prakarsai Bentuk Pansus Pengelolaan CSR

Kondisi ini, kata Yoga, tentunya menyulitkan para petani Kratom yang selama ini juga terdampak perang dagang antara Ameriksa Serikat (AS) dengan China.

"Sekarang Kratom sedang sangat sulit untuk dipasarkan, sebagai imbas perang dagang itu. Distribusi ke dari Indonesia ke AS itu terhambat," tutur Yoga.

Tadinya Kratom yang diangkut itu bisa dalam waktu 3 bulan, dengan kondisi perang dagang ini bisa mencapai 5 bulan.

"Bahkan kadang-kadang tidak terangkut. Inila dilema yang dialami petani Kratom sebagai akibat perang dagang tersebut," tutur Yoga.

Baca Juga: Peduli Korban Banjir Kalbar, Journalist FC dan Siwo PWI Kalbar Sumbang 65 Karung Beras

Dalam kondisi tersebut, diperparah lagi dengan banjir yang membuat tanaman Kratom tidak bisa dipanen oleh para petani.

Hampir semua tanaman Kratom di kabupaten timur Kalbar tersebut terendam banjir. Tanamannya memang tidak rusak, tetapi belum bisa dipanen.

"Kalau tetap dipanen, lalu digiling, makan debu dan tepung Kratom itu akan terpisah, sehingga tidak ada yang mau membelinya, karena itu kualitasnya sangat jelek," kata Yoga.

Ia pun menyarankan para petani Kratom di Kalbar untuk tidak panen dulu ketika banjir ini. Tunggu air surut dan hujan secara alami membersihkan daunnya.

"Mudah-mudahan pada awal tahun 2022 permasalahan sebagai dampak perang dagang berakhir. Kemudian Kalbar tidak banjir lagi, sehingga produksi Kratom bisa dilakukan kembali," harap Yoga.

Baca Juga: PKS Potong Gaji Legislator Lagi, Arief Joni Prasetyo: untuk Bantu Korban Banjir Kalbar

Ia pun memastikan, sampai saat ini sudah banyak pembeli yang memesan Kratom. Tetapi kondisi sangat tidak mungkin untuk segera mengirimnya kepada mereka.

Dalam kondisi ini, tentunya para petani Kratom akan kesulitan, sehingga membutuhkan bantuan dari berbagai kalangan, sampai mereka melewati masalah banjir dan perang dagang.

"Olehkarenanya, perlu bantuan kawan-kawan pengusaha Kratom yang sudah berhasil untuk membantu para petani Kratom yang terdampak banjir ini," ajak Yoga.

Bagi pengusaha yang ingin membantu para petani Kratom yang menjadi korban banjir, kata Yoga, bisa menyumbang dalam bentuk uang tunai atau langsung dibelikan ke barang kebutuhan pokok. Paling lama 15 November 2021.

Yoga pun menyebutkan, para petani Kratom yang menjadi korban banjir ditargetkan mendapat bantuan beberapa kebutuhan pokok dengan total nilai sekitar 200.000 per Kepala Keluarga.

Berikut rincian bantuan untuk para petani Kratom yang menjadi korban banjir Kalbar: 

1. Mie Instan 1 kotak = Rp115.000

2. Susu kental manis 2 kaleng (2xRp10.000) = Rp20.000

3. Sarden 2 kaleng kecil (2xRp15.000) = Rp30.000

4. Roti kebeng 2 bungkus (2xRp10.000) = Rp20.000

5. Kopi Sachet = Rp15.000

Total = Rp200.000.

Penggalanan dana yang dilakukan Konsorsium Asosiasi Pengusaha Kratom Kalbar saat ini, kata Yoga, nantinya akan dibelikan barang-barang tersebut.

Bagi yang ingin menyumbang dalam bentuk uang tunai bisa melalui BCA di nomor rekening BCA 8955101720 atau BRI 347701030053534 atas nama Erni Rahmayanti.

Kalaupun ingin menyumbang dalam bentuk barang, kata Yoga, dapat juga datang langsung ke Posko Peduli Banjir Konsorsium Asosiasi Pengusaha Kratom di Jalan Purnama, Kompleks Purnama Permai 2 Nomor A7.***

 

 

Editor: Mordiadi

Tags

Terkini

Terpopuler