Jokowi Minta Masyarakat Tak Sepelekan Covid-19 Meski Telah Divaksin

- 19 April 2021, 19:15 WIB
Ilustrasi virus corona Covid-19 di Indonesia.
Ilustrasi virus corona Covid-19 di Indonesia. /Kolase Pixabay/

WARTA SAMBAS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan semua pihak untuk tidak menyepelekan penyebaran Covid-19.

"Pandemi Covid-19 masih ada dan nyata di negara kita. Oleh sebab itu kita tetap harus ingat dan waspada, tetap tidak boleh lengah," kata Jokowi saat meninjau vaksinasi massal terhadap seniman dan budayawan di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, Senin 19 April 2021.

Baca Juga: RAMALAN Zodiak Selasa 20 April 2021: Capricorn Harus Membuat Pasangan Memahami Sudut Pandangnya

Sebagaimana dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency, Jokowi berharap agar kasus aktif di Indonesia tidak lagi meningkat lantaran sikap menyepelekan Covid-19.

Diketahui, vaksinasi Covid-19 di Indonesia saat ini masih terus berjalan.

Saat ini, vaksinasi mulai menyasar kepada pelayan publik dan kelompok lanjut usia (lansia).

Meski saat ini Indonesia tengah menjalani vaksinasi, Covid-19 masih menginfeksi ribuan orang setiap harinya di seluruh Tanah Air.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan meski telah mendapatkan vaksin.

"Jangan sampai nanti ada lonjakan ketiga seperti yang terjadi di negara-negara lain di Eropa, Asia, maupun Amerika Selatan," ujar Budi saat mendampingi Presiden Jokowi.

Budi juga berharap agar partisipasi seniman dan budayawan bisa meyakinkan masyarakat terkait keamanan vaksinasi.

"Terutama para lansia. Masih banyak lansia yang merasa takut, sungkan, enggan datang, termasuk anak-anaknya juga ragu mengajak bapak dan ibunya untuk vaksinasi," ucap Budi.

Baca Juga: Antisipasi ‘Curi Start’ Mudik Lebaran Idulfitri 1442 Hijriyah

Menurutnya, saat ini pemerintah berupaya maksimal untuk mendatangkan stok vaksin dari berbagai sumber untuk mendukung kebijakan vaksinasi massal secara gratis yang telah dijalankan selama beberapa waktu belakangan.

"Kemarin itu datang enam juta bahan baku, itu akan jadi (setelah diolah Bio Farma red.) sekitar 80 persennya atau 4,8 juta dosis satu bulan kemudian di bulan Mei," tuturnya.*** Billy Mulya Putra/pikiran-rakyat.com

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x