WARTA SAMBAS - Bencana banjir Sintang Kalimantan Barat sudah berlangsung 21 hari sejak 23 Oktober 2021. Hingga belum ada tanda-tanda air akan surut.
Masyarakat terdampak banjir Sintang Kalimantan Barat pun diminta meningkatkan kewaspadaan, lantaran puncak La Lina diperkirakan pada Januari-Februari 2021 mendatang.
Perkiraan puncak La Lina tersebut tentunya sangat berpotensi untuk meningkatkan keparahan banjir Sintang Kalimantan Barat.
"Kita mesti meningkatkan kewaspadaan," kata Yosepha Hasnah, Ketua Satuan Tugas Penanganan Banjir Angin Puting Beliung dan Longsor (Satgas Batingsor) Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Sabtu 13 November 2021.
Yosepha mengungkapkan, selama 21 hari banjir Sintang Kalimantan Barat ini, belum ada tanda-tanda debit air akan surut secara signifikan.
Beberapa wilayah di Sintang sedang mengalami banjir besar, di antaranya Serawai, Ambalau, Kayan Hulu dan Kayan Hilir.
"Jadi kita wajib waspada, karena informasi BMKG dan BNPB bahwa puncak La Nina pada Januari-Februari 2022 mendatang," tegas Yosepha.
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Sintang ini meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menyiapkan data dengan baik.