"Jalannya itu, jangankan dilintasi mobil, dengan sepeda motor saha belum bisa tembus," sesal Suyanto.
Baca Juga: Korban Banjir Kalbar Harus Ditangani Bersama, Prabasa: Jangan Cuma Sibuk Saling Menyalahkan
Demikian pula fengan kondisi jalan di Soktan, Kota Bary dan Tanah Pinoh Barat Kabupaten Melawi. Kondisinya sangat memprihatinkan.
Di tengah kondisi seperti itu, Suyanto pernah mengajukan tambahan anggaran Rp5,3 Miliar untuk memperbaiki infrastruktur jalan di Tebida dan Serawai.
Tetapi pengajuannya itu tidak disetujui, dengan alasan tidak ada anggaran sebesar itu untuk memperbaiki infrastruktur jalna yang rusak.
"Tiba-tiba begitu ada usulan penambahan anggaran Rp14 Miliar untuk Sekretariat DPRD, malah dananya ada, ini bagaimana, saya bingung," kesal Suyanto.
Baca Juga: PKS Potong Gaji Legislator Lagi, Arief Joni Prasetyo: untuk Bantu Korban Banjir Kalbar
Dengan anggaran Sekretariat DPRD menjadi Rp127 Miliar itu sebenarnya untuk kegiatan apa di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang.
"Saya sebagai Anggota Banggar (Badan Anggaran) tidak mengetahui dana itu ke mana, mau digunakan ke mana dana sebanyak itu," ujar Suyanto.
Ia menilai, sudah saatnya masyarakat mengetahui secara transparan bagaimana wakilnya di DPRD dalam memperjuangkan kepentingan rakyat.