"Dari data pemantauan secara visual dan instrumental mengindikasikan bahwa Gunung Anak Krakatau masih berpotensi erupsi," kata Muhari, seperti dikutip dari ANTARA.
Menurut Muhari, potensi bahaya dari aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini dapat berupa lontaran lava pijar, material piroklastik hingga aliran lava.
Hujan abu lebat secara umum berpotensi di sekitar kawah di dalam radius 2 Kilometer dari kawah aktif.
Sementara itu, hujan abu yang lebih tipis dapat menjangkau area yang lebih luas bergantung pada arah dan kecepatan angin.
"Saat ini tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau ditetapkan pada Level II (Waspada)," ungkap Muhari.
Ia mengimbau agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan Badan Geologi melalui PVMBG.***