Baca Juga: Petisi Tolak Penundaan Pemilu 2024: PKB, Golkar dan PAN Jadi Sorotan
"Bawaslu dapat mengajak masyarakat, terutama anak muda untuk melakukan pengawasan di Medsos," kata Aji Pangestu, dikutip dari ANTARA.
Sehingga, jelas dia, penyebaran misinformasi, disinformasi ataupun hoaks tentang kepemiluan dapat dihentikan.
Menurut Aji, ajakan tersebut dapat dimunculkan oleh Bawaslu RI melalui konten-konten yang bergaya anak muda.
"Agar segmen anak muda dan masyarakat secara umum dapat tertarik mengawasi penyebaran informasi kepemiluan," jelas Aji.
Baca Juga: Partai Ummat Merawat 'Pohon Tua' dan Menanam 'Pohon Baru', Strategi untuk Jadi Peserta Pemilu 2024
Kemudian, mereka dapat diedukasi dengan materi kepemiluan yang sederhana dan menghibur.
Sehingga mereka mampu dengan segera meluruskan suatu informasi tentang Pemilu yang keliru di Medsos.
Selama ini, menurut Aji, terdapat fenomena ketimpangan di dalam masyarakat, tidak semuanya berminat untuk mengetahui informasi Pemilu langsung dari KPU.
"Informasi yang diinginkan masyarakat adalah informasi yang sederhana dan menghibur," kata Aji.