Penemuan Mumi Mammoth Berusia 35.000 Tahun oleh Penambang Emas, Ahli Paleontologi: Dia Memiliki Telinga Kecil

27 Juni 2022, 21:29 WIB
Geger penemuan mumi Mammoth berusia 35.000 tahun di Kanada Utara oleh penambang emas Klondike. /The Guardian/

WARTA SAMBAS - Geger penemuan mumi Mammoth berusia 35.000 tahun di Kanada Utara oleh penambang emas Klondike.

Dalam dunia paleontologi di Amerika Utara, penemuan mumi Mammoth berusia 35.000 tahun ini sebagai yang paling penting.

Menurut Ahli Paleontologi untuk wilayah Yukon Kanada, Grant Zazula, penemuan mumi Mammoth berusia 35.000 tahun ini yang paling luar biasa di dunia.

"Dia sempurna dan dia cantik," kata Grant Zazula, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari The Guardian, Senin 27 Juni 2022.

Baca Juga: Peneliti Polandia Kaget Setelah Tahu Identitas Mumi Ini : Ini Adalah Kasus Pertama

Diceritakan, seorang penambang muda sedang menggali melalui permafros Kanada Utara, tepatnya di Eureka Creek.

Tiba penambang emas itu membinyikan alarm, lantaran front-end loader-nya menabrak sesuatu yang tidak terduga di ladang emas Klondike.

Temuan penambah emas itu disebut sebagai salah satu mumi hewan zaman es yang paling luar biasa yang pernah ditemukan di dunia.

Mumi berusia 35.000 tahun tersebut merupakan bangkai bayi Mammoth berbulu yang terawetkan.

Baca Juga: Gempar Penemuan Mumi Kuno Berbungkus Lumpur Keras

Grant Zazula yang nampak takjub menceritakan detail mumi bayi Mammot yang diyakini meninggal pada usia satu bulan tersebut.

“Dia punya koper. Dia memiliki ekor. Dia memiliki telinga kecil yang mungil," kata Grant Zazula.

"Dia memiliki ujung batang kecil yang dapat dipegang di mana dia bisa menggunakannya untuk mengambil rumput,” lanjut Grant Zazula.

Dia menggambar, mumi bayi Mammoth ini merupakan penemua paling penting dalam paleontologi di Amerika Utara.

Baca Juga: Sri Lanka Bangkrut, KBRI Siapkan Sembako untuk WNI

Pasalnya, sebagian besar kulit dan rambut kondisi bayi Mammoth tersebut masih utuh.

Otoritas setempat menyebut, temuan ini menempati peringkat sebagai mumi mamalia paling lengkap yang ditemukan di benua tersebut.

Mumi bayi Mammoth tersebut membentang sepanjang 140 Sentimeter, sedikit lebih panjang dari bayi Mammoth berbulu lainnya yang ditemukan di Siberia pada 2007.

Penemuan tersebut di wilayah tradisional Negara Pertama Trʼondëk Hwëchʼin.

Baca Juga: PBB Pastikan Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Ditembak Tentara Israel, Tanpa Peringatan

Pada upacara awal pekan ini, para Tetua menamai anak sapi itu Nun cho ga, yang berarti "bayi hewan besar" dalam bahasa Hän.

"Luar biasa," kata Peggy Kormendy, Sesepuh Tr'ondëk Hwëch'in dalam sebuah pernyataan.

“Saya terengah-engah ketika mereka melepas terpal,” lanjut dia.

Kepala Tr'ondëk Hwëch'in First Nations, Roberta Joseph mengatakan, mereka akan berusaha untuk bergerak maju.

"Dengan cara yang menghormati tradisi, budaya dan hukum kami," kata Roberta.

Baca Juga: Penembakan di Norwegia, 2 Tewas dan 14 Terluka

Menurutnya Nun cho ga telah memilih untuk mengungkapkan dirinya kepada semua orang saat ini.

Pernyataan Tersebut mungkin merupakan apresiasi atas keberuntungan yang memfasilitasi penemuan tersebut.

Ahli geologi yang menemukan sepotong rumput di perut bayi Mammoth tersebut, mengisyaratkan bahwa saat-saat terakhir bayi dihabiskan untuk merumput.

Tentunya saat ia menjelajahi wilayah yang pada saat itu adalah rumah bagi kuda liar, singa gua dan bison stepa raksasa.

Kondisinya yang hampir terawetkan dengan sempurna menunjukkan bahwa dia mungkin terjebak dalam lumpur sebelum akhirnya membeku di lapisan es.***

Editor: Mordiadi

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler