Menurut beberapa saksi mata, Polisi juga menggunakan gas air mata untuk membubarkan protes di Yangon dan pusat kota Monywa.
Baca Juga: Protes Kudeta Militer, Puluhan Ribu Warga Myanmar Turun ke Jalan Hingga Hari Ini
Para pengunjuk rasa berkumpul di tempat lain termasuk di kota kuil bersejarah Bagan di mana ratusan orang berbaris membawa foto Suu Kyi dan spanduk bertuliskan "Bebaskan pemimpin kami".
Di beberapa bagian Yangon, pengunjuk rasa menggantung seprai dan sarung di garis di seberang jalan untuk mengaburkan pandangan polisi yang mengarahkan senjata mereka. Mereka juga membuka kawat berduri untuk memperkuat barikade.
"Pasukan keamanan Myanmar sekarang tampaknya berniat untuk mematahkan punggung gerakan anti-kudeta melalui kekerasan yang ceroboh dan kebrutalan," kata Richard Weir, seorang peneliti di Human Rights Watch.***