Gempa Afghanistan 6,1 Skala Richter, 1.000 Meninggal dan Lebih dari 600 Orang Terluka

- 23 Juni 2022, 14:45 WIB
Gempa Afghanistan berkekuatan 6,1 Skala Richtar (SR) pada Rabu 22 Juni 2022 menyebabkan sekitar 1.000 orang meninggal dan lebih dari 600 orang terluka.
Gempa Afghanistan berkekuatan 6,1 Skala Richtar (SR) pada Rabu 22 Juni 2022 menyebabkan sekitar 1.000 orang meninggal dan lebih dari 600 orang terluka. /Afghan Red Crescent Society/Reuters

WARTA SAMBAS - Gempa Afghanistan berkekuatan 6,1 Skala Richtar (SR) pada Rabu 22 Juni 2022 menyebabkan sekitar 1.000 orang meninggal dan lebih dari 600 orang terluka.

Jumlah korban Gempa Afghanistan tersebut diprediksi akan terus bertambah, seiring data yang terus masuk dari desa-desa di pegunungan terpencil.

Hingga kini sejumlah orang masih terjebak di bawah puing-puing atau reruntuhan bangunan akibat Gempa Afghanistan. Termasuk di daerah-daerah terpencil.

Operasi penyelamatan korban Gempa Afghanistan ini cukup rumit. Selain karena cuaca hujan deras dan longsor, banyak desa di lereng bukit yang sulit diakses.

Baca Juga: BMKG Sebut Gempa Mamuju Tak Berpotensi Tsunami, Tapi Ribuan Orang Sudah Mengungsi ke Wilayah Pegunungan

Seorang Petugas Kesehatan di RS Provinsi Praktika mengungkapkan, banyak orang yang masih terkubur di bawah tanah.

"Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," kata petugas tersebut, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari Reuters, Kamis 23 Juni 2022.

Petugas tersebut enggan namanya dipublikasikan, lantaran ia bukan merupakan pihak yang berwenang untuk berbicara di media massa.

Operasi penyelamatan korban tentunya menjadi ujian berat bagi Taliban yang mengambil alih Afghanistan sejak Agustus lalu, setelah perang 2 dekade.

Baca Juga: BMKG: Gempa Bengkulu Magnitudo 5,9 Tidak Berpotensi Tsunami

Afghanistan telah terputus dari banyak bantuan internasional akibat sanksi yang dijatuhkan.

Petugas Kantor Pengurangan Risiko Bencana PBB, Loretta Hieber Girardet mengatakan, penyelamatan dan pemberian bantuan dihadapkan pada tantangan besar.

Pasalnya banyak korban yang terperangkap di bawah puing-puing. Diperparah dengan sulitnya medan yang ditempuh dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.

“Jalan-jalannya buruk bahkan pada waktu-waktu terbaik," ungkap Loretta.

Baca Juga: Gempa Malang Magnitudo 5,1, BMKG: Guncangannya Terasa di Tumpakrejo, Kota Jember, Jembrana dan Tabanan

Menurutnya, hujan yang dikombinasikan dengan gempa menciptakan risiko lebih lanjut, yakni longsor bagi pekerja kemanusiaan.

Sementara Kantor Kemanusiaan PBB mengerahkan Tim Kesehatan dan memasok peralatan medis untuk korban Gempa Afghanistan.

Pejabat Kementerian Dalam Negeri Afghanistan, Salahuddin Ayubi mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

"Karena beberapa desa di daerah terpencil di pegunungan dan akan membutuhkan waktu untuk mengumpulkan rinciannya," kata Salahuddin.***

Editor: Mordiadi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x