“Kami bertemu di Komisi yang sama sebagai mitra. Sebagai profesional Mas Sugi sering tidak terlalu waspada politik. Sering naif. Aku menjadi teman diskusi dan mitra sekaligus. Sampai akhir,” cerita Fahri.
Lantaran telah menjadi sahabat cukup lama, Fahri mengaku banyak belajar dari sosok Sugiharto.
“Dari Mas Sugi aku belajar menjadi orang tulus meski itu artinya mudah ditipu," ungkap Fahri.
Seringkali Fahri memaksa Sugiharto agar sadar dengan politik, sesuati yang 'tidak profesional' tapi diperlukan.
"Sering Gagal. Mas Sugi telah mengambil jalannya sebagai profesional. Hingga akhir hayat,” kata Fahri.
Beberapa bulan lalu Fahri mengaku sempat bertandang ke kantor Sugiharto.
“Ketika pulang ia biasa antar saya sampai lift, tapi ia berhenti depan recepsionist dan bila ‘Kita Selfie dulu Ri, jarang kita punya foto berdua’,” kenang Fahri.
Siapa sangka, pertemuannya Fahri dengan Sugiharto itu merupakan yang terakhir.
“Selamat jalan Mas Sugiharto, Allah SWT lebih mencintaimu. Semoga kita yang ditinggal diberi kesabaran dan Istiqamah. Amin YRA,” cuit Fahri.***