Kalimantan Timur Masuk 10 Daerah Penyumbang Angka Kematian Covid-19 Tertinggi, Wiku Adisasmito: 213 Kasus

- 1 September 2021, 10:13 WIB
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan Kalimantan Timur termasuk salah satu dari 10 daerah penyumbang angka kematian Covid-19 tertinggi di Indonesia
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan Kalimantan Timur termasuk salah satu dari 10 daerah penyumbang angka kematian Covid-19 tertinggi di Indonesia /Twitter.com/@Menlu_RI

 

WARTA SAMBAS - Provinsi Kalimantan Timur termasuk salah satu dari 10 daerah yang menjadi penyumbang angka kematian Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Per 29 Agustus 2021 angka kematian Covid-19 di Kalimantan Timur mencapai 213 kasus, di atas Kalimantan Selatan 150 kasus.

Kalimantan Timur dan Selatan bersama provinsi lainnya berkontribusi signifikan pada angka kematian Covid-19 secara nasional. 

Juru Bicara Satuan Tugas atau Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengungkapkan, angka kematian Covid-10 secara nasional 3,24 persen.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Peradaban Kuno di Dekat Lokasi Ibu Kota Negara Baru di Kalimantan Timur

Angka kematian Covid-19 di Indonesia tersebut, masih di bawah rata-rata dunia yang hanya 2,08 persen.

"Masih ada tugas besar yang harus jadi perhatian bersama, yaitu (penurunan) angka kematian," kata Wiku Adisasmito, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari PMJ News, Rabu 1 September 2021.

Berikut 10 daerah penyumbang angka kematian Covid-19 tertinggi di Indonesia: 

1. Jawa Timur: 1.200 kasus kematian

2. Jawa Barat: 922 kasus kematian

3. Jawa Tengah: 530 kasus kematian

4. Bali: 329 kasus kematian

5. Sumatera Utara: 222 kasus kematian

6. Kalimantan Timur: 213 kasus kematian

7. DI Yogyakarta: 206 kasus kematian

8. Riau: 193 kasus kematian

9. Lampung: 179 kasus kematian

10. Kalimantan Selatan: 150 kasus kematian

Wiku mengungkapkan, 9 dari 10 provinsi tersebut memiliki angka kematian dan kesembuhan yang tinggi secara bersamaan.

"Artinya, memang kualitas kesehatan sudah ditingkatkan. Mamun angka kematian belum juga dapat ditekan," jelas Wiku.

Hal ini, lanjut dia, bisa terjadi karena penanganan untuk warga yang terpapar Covid-19 tidak begitu cepat dan sigap.

Itu bisa dilihat masih adanya warga yang daerah tersebut yang menjalani isolasi mandiri.

Selain itu, menurut Wiku, tingginya angka kematian Covid-19 lantaran penanganannya masih berpusat di hilir, bukan di hulu.

Penanganan Covid-19 di hilir berupa pelayanan kepada pasien Covid-19. Sementara di hulu berupa pencegahan dan penawasan disiplin Protokol Kesehatan.***

Editor: Mordiadi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah