Duet Jokowi-Prabowo 2024 Mencuat, Ini Tanggapan PDIP…

20 Juni 2021, 20:46 WIB
Duet Jokowi-Prabowo 2024 Mencuat, Ini Tanggapan PDIP… /Tangkap layar instagram/@jokowiprabowo2024/

WARTA SAMBAS – Deklarasi Sekretariat Nasional Joko Widodo-Prabowo Subianto atau Relawan Jok-Pro beberapa waktu lalu, memanaskan kembali wacana Presiden 3 periode yang semula dianggap hanya degelan.

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) selaku pengusung Jokowi presiden 2 periode pun angkat bicara terkait ide, kalau jagoannya itu dicalonkan kembali pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama Prabowo Subianto.

“Gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi 3 periode ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik PDIP," kata Ahmad Basarah, Ketua DPP PDIP, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA, Minggu 20 Juni 2021.

Basarah juga mengungkapkan, kalau Presiden Jokowi tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden 3 periode. "Isu 3 periode ini kalau kita lihat subjeknya (Jokowi) bolak-balik beliau sudah mengatakan tidak pernah berpikir bisa menjadi presiden 3 periode," tegasnya.

Baca Juga: Arief Poyuono : 85 Persen Rakyat Setuju Presiden 3 Periode  

Presiden Jokowi, ungkap Basarah, menganggap orang-orang yang memunculkan gagasan presiden 3 periode itu ‘mau cari muka’, ‘mau nampar muka’ atau ‘ingin menjerumuskan’.  

"Jadi, kalau subjeknya saja sudah tidak mau, saya kira sangat tidak elok konstitusi kita dipermainkan hanya kepentingan orang per orang saja," kata Basarah.

Selain itu, Basarah yang kini duduk sebagai Wakil Ketua MPR RI mengatakan, PDIP juga menolak adanya narasi presiden dipiilh MPR RI.

Basarah mengatakan, jika ada amandemen, PDIP ingin amandemen terbatas yakni supaya MPR bisa menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN).

"Artinya tidak mau melebar ke mana-mana, hanya menambah satu ayat di pasal 3 UUD 1945 yaitu MPR diberikan wewenang untuk menetapkan haluan dan haluan pembangunan nasional," jelas Basarah.

PDIP akan menarik diri dari agenda amandemen terhadap UUD 1945 jika mengarah kepada perubahan masa jabatan presiden.

"Apalagi misalkan gagasan tentang masa jabatan presiden ditambah menjadi tiga periode. Ini jelas jauh dari pandangan dan sikap politik baik di MPR maupun PDIP," tegas Basarah.

Sementara itu, Peneliti sekaligus Direktur Komunikasi SMRC Ade Armando menyebutkan, berdasarkan hasil survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebagian besar massa pemilih PDIP mendukung Jokowi maju di Pilpres 2024, yakni mencapai 66 persen. "Begitu pun massa pemilih partai non parlemen mendukung Jokowi maju tiga periode (60 persen)," kata Ade

Sedangkan massa yang menolak Jokowi maju 3 periode berasal dari pemilih Partai Gerindra (78 persen), PKS (78 persen), dan Demokrat (71 persen), warga yang belum punya pilihan partai (60 persen), pemilih Golkar (54 persen), dan PKB (51 persen).

Survei nasional SMRC tersebut dilakukan pada 21-28 Mei 2021. Penelitian melalui wawancara tatap muka ini melibatkan 1.072 responden yang dipilih melalui metode penarikan sampel random bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error penelitian ± 3,05 persen.***

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler