Patung Soekarno Menunggang Kuda Jadi Saksi Bisu Kedekatan Dedengkot PDIP dan Gerindra?

- 6 Juni 2021, 23:13 WIB
Patung Soekarno Menunggang Kuda Jadi Saksi Bisu Kedekatan Dedengkot PDIP dan Gerindra?
Patung Soekarno Menunggang Kuda Jadi Saksi Bisu Kedekatan Dedengkot PDIP dan Gerindra? /Tangkapan layar YouTube Kemenhan RI

WARTA SAMBAS – Ketika Indonesia masih berusia satu tahun, Presiden Soekarno sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Perang Republik Indonesia, menginspeksi pasukan dengan menunggang kuda.

Momen itulah yang menjadi inspirasi berdirinya Patung Soekarno Menunggang Kuda di halaman depan Kompleks Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.

Patung Seokarno Menunggang Kuda tersebut diresmikan pada Minggu 6 Juni 2021 oleh Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarno Putri yang juga dedengkot Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo yang juga dedengkot Partai Gerakaan Indonesia Raya (Gerindra).

Megawati mengucapkan terima kasih dan penghormatan khusus kepada Prabowo terkait peresmian Patung Soekarno Menunggang Kuda di depan kompleks Kantor Kemenhan RI tersebut.

Menurutnya, peresmian ini sangat spesial, lantaran bertepatan dengan Peringatan Hari Lahir ke-120 Sang Proklamator Soekarno yang dikenal sebagai Bung Karno. "Jadi sungguh menurut kami keluarga, sangat istimewa," kata Megawati, seperti dikutip WARTA SAMBAS dari ANTARA.

Baca Juga: Polisi Ringkus Mantan Ajudan Presiden Pertama Indonesia Soekarno Gadungan

Momentum ini, lanjut dia, bukan hanya mengingatkan kepada seluruh perjuangan Bung Karno, tetapi juga seluruh perjuangan dan cita-citanya bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Megawati mengatakan, banyak capaian Bung Karno ketika memimpin Indonesia sejak awal kemerdekaan, yang diakui dunia. Contohnya, sebagai peran kunci dalam Konferensi Asia-Afrika (KAA) 1955, yang saat ini diakui PBB sebagai "heritage of the world".

"Sehingga sebagai bangsa Indonesia, sebenarnya kita seharusnya bangga, bahwa sebuah konferensi yang mungkin tidak akan ada lagi mengenai Asia-Afrika itu, menjadi milik dunia," ujar Megawati.

Halaman:

Editor: Mordiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x